Jakarta, Kompas
Acara yang berlangsung hingga 14 April itu juga memamerkan enam lembar kain yang pernah dipakai Pahlawan Nasional Cut Nyak Dien (1848-1908) serta ratusan kain lain yang meliputi 75 kain batik, 45 kain songket, selendang dan sulaman, serta 15 kain kebaya sejenis baju.
Kain RA Kartini itu adalah batik motif parang klitik. ”Kain ini melambangkan kelemahlembutan, halus, feminin, dan bijaksana,” kata ketua pameran Neneng Iskandar di Jakarta, Selasa (9/4). Kain katun berukuran 250 x 150 sentimeter itu merupakan batik tulis, dengan kondisi tanpa noda, lubang, ataupun sobek.
Adapun kain sulaman RA Kartini bermotif puspa. Kain batik berwarna dasar coklat muda keabu-abuan ini dipenuhi rangkaian bunga-bunga kecil (buketan) biru tua dan kupu-kupu dalam gaya Hindu-Jawa berwarna.
Kain-kain lain yang ditampilkan, antara lain, milik atau pernah dikenakan Johanna Nasution (istri Jenderal AH Nasution), Laili Roesad (duta besar perempuan pertama dari Sumatera Barat), Lasmidjah Hardi (pendiri Wastraprema dari Jawa Timur), Maria W Maramis (pahlawan perjuangan wanita Sulawesi Utara), Rohana Kuddus (wartawati pertama di Sumatera dan Indonesia), Herawati Diah (pendiri Ikatan Sarjana Wanita Indonesia), dan Nurani Bambang Utoyo (laskar wanita dari Sumatera Selatan).
Pameran juga diisi
”Acara ini untuk memperingati Hari Kartini. Kami ingin menampilkan kain warisan budaya dan peran wanita di dalamnya,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Wastraprema Nanuk Sri Humiyarsih Gastel. Awalnya, pameran ini hanya berlangsung hingga 7 April.