Sejak Smart Telecom dan Mobile 8 Telecom bergabung menjadi Smartfren pada 2010, perusahaan itu mengaku terus mengalami pertumbuhan. Kerugian yang dialami juga terus menurun dari tahun ke tahun.
Direktur Keuangan Smartfren Antony Susilo, menjelaskan, laba perusahaan sebelum biaya bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (EBITDA) masih minus Rp 1,171 triliun di tahun 2011. Jumlah EBITDA minus itu terus menurun pada 2012 menjadi Rp 543 miliar, lalu di tahun 2013 menjadi Rp 100-150 miliar.
“Kami pikir Smartfren adalah perusahaan telekomunikasi dengan pertumbuhan paling besar. Kami harapkan EBITDA di tahun 2014 ini positif pada kuartal kedua,” kata Antony.
Dari sisi pendapatan, Smarftren juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pendapatan di tahun 2013 mencapai sekitar Rp 2,4 triliun atau tumbuh hampir 50 persen dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah Rp 1,649 triliun.
Perusahaan menyiapkan investasi sebesar 100 juta dollar AS untuk tahun 2014, sebesar 80 persen didapatkan dari pinjaman bank dan perusahaan investasi dan 20 persen lagi berasal dari uang kas perusahaan.
“Sebagian besar uang tersebut akan kami gunakan untuk membangun jaringan, termasuk membangun 6.500 BTS sampai akhir 2014,” terang Antony.
Agenda besar Smartfren di tahun 2014 adalah mengimpor lebih banyak ponsel pintar Android dan meningkatkan kualitas layanan data (internet).
Antony menyatakan, layanan data sangat penting bagi Smartfren karena menjadi sumber pendapatan utama. Dari total pendapatan di tahun 2013, sekitar 70 persen disumbang dari layanan data.
Sementara itu, menghadirkan ponsel pintar Android di bawah merek dagang Andromax, dinilai sukses untuk menambah jumlah pengguna dan mengatasi masalah keterbatasan jumlah perangkat CDMA di pasar. Sepanjang tahun ini, Smartfren memasang target dapat mengirimkan 4 juta ponsel pintar Andromax.
Smartfren memiliki jumlah pelanggan sebanyak 11,3 juta pada 2013. Angka itu ditargetkan tumbuh pada 2014 menjadi 15 juta pelanggan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.