KOMPAS.com - Media Inggris BBC melakukan investigasi pornografi anak dan aktivitas pedofilia di Facebook. Tim jurnalis BBC menemukan sejumlah bukti dan meminta wawancara kepada eksekutif Facebook.
Pihak Facebook mengatakan bersedia bertemu untuk wawancara dengan syarat BBC mengirimkan bukti berupa foto-foto pornografi anak yang ditemukan di jejaring sosial Facebook.
Usai BBC mengirim bukti foto, Facebook malah melaporkan media penyiaran tertua di dunia itu ke polisi atas tuduhan menyalurkan konten ilegal. Wawancara pun dibatalkan secara sepihak.
“Adalah tindakan melawan hukum bagi siapapun yang mendistribusikan gambar eksploitasi anak. Saat BBC mengirim gambar tersebut, kami mengikuti praktek standar industri dan melaporkan mereka ke Child Exploitation and Online Protection Centre (CEOP),” sebut Facebook dalam sebuah pernyataan.
Direktur kebijakan editorial BBC, David Jordan, merasa kaget karena malah dilaporkan ke polisi. Padahal BBC berniat membantu Facebook memerangi pornografi anak dan pedofilia yang dilarang oleh jejaring sosial itu.
“Faktanya adalah Facebook mengirimkan gambar yang telah dikirim ke mereka. Gambar-gambar itu muncul di situs mereka, dan dikirim ke Facebook untuk meminta respons soal penanganan gambar tak pantas,” ujar Jordan, seperti dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Kamis (9/3/2017).
“Lalu mereka justru mengirim (gambar-gambar) itu ke polisi. Rasanya luar biasa sekali buat saya,” lanjut Jordan.
Pornografi anak dan pedofilia di Facebook
Sebelumnya, dalam sebuah investigasi yang dilakukan secara mandiri, jurnalis BBC menelusuri keberadaan konten pornografi anak di Facebook.
Jenis konten tersebut dilarang oleh jejaring sosial yang bersangkutan, tapi nyatanya BBC tetap menemukan setidaknya 100 gambar yang mengandung pornografi anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.