Padahal hanya sekadar merelokasi BTS keduanya yang berdekatan ke kawasan yang masih kosong sinyal seluler XL atau Smartfren.
Pada setiap perjanjian merger, akan dihitung berapa besar saham masing-masing di perusahaan yang baru.
Pendapatan XL Axiata semester 1/2023 mencapai Rp 15,76 triliun. Sementara Smartfren Rp 2,78 triliun. Apakah berarti XL akan menguasai mayoritas saham?
Pemilik XL Axiata adalah kelompok Axiata Sdn Berhad Malaysia, sementara Smartfren punya kelompok Sinar Mas yang konon hartanya belum ada ujungnya. Mudah saja bagi Sinar Mas jika ingin jadi pemegang saham mayoritas, tambah saja modal.
Merger keduanya, jika terlaksana, akan membuka kemungkinan mereka jadi operator kedua terbesar mengalahkan IOH, setelah Telkomsel. Sebab pada intinya, percuma merger kalau hanya tetap saja menjadi “anak bawang”.
Menyaingi Telkomsel kenapa tidak, walau berat upayanya. Pelanggan Telkomsel sudah 166 juta dan laba tahun 2021 Rp 26 triliun, tahun 2022 Rp 18,37 triliun.
Yang harus diantisipasi berikutnya adalah soal kemungkinan pemerintah mengambil sebagian spektrum operator yang merger.
Saat ini spektrum yang dimiliki XL Axiata mencapai 45 MHz (kali dua – unduh dan unggah) di spektrum 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHz. Smartfren punya 11 MHz di rentang 800 Mhz, dan 40 MHz di 2300 MHz, total 56 MHz plus 40 MHz.
Sementara IOH punya spektrum selebar 135 MHz di 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHZ.
Telkomsel punya 145 MHz di 850 MHz, 900 MHz, 2100 MHz dan 50 MHz di spektrum 2300 MHz.
Jika pengambilan spektrum dimaksudkan untuk pemerataan karena, misalnya, Telkomsel masa lalu memiliki pelanggan jauh lebih besar, namun spektrum lebih sempit.
Kalau merger XL dan Smartfren jadi, jumlah lebar spektrum mereka masih di bawah IOH, apalagi Telkomsel, kebijakan tadi mestinya tidak lagi diterapkan.
Ada hal lain dalam proses merger keduanya, akan berkembang soal gengsi, harga diri, kehormatan. Pelanggan baru yang akan diraih pun nyaris tidak ada, tak seorang pun yang mau diberi gratis kartu SIM tanpa pulsa.
Indonesia dengan penduduk 278,7 juta jiwa, ada 346,7 juta kartu SIM aktif. Sehingga, kalaupun terjadi peningkatan jumlah pelanggan di satu operator, akan terjadi pengurangan pelanggan di operator lainnya.
Namanya zero sum game.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.