Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Lengkap Pesan Terbaru Hacker Peretas PDN: Beri Kunci Enkripsi Gratis dan Ancam Bocorkan Data

Kompas.com - 04/07/2024, 09:00 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok hacker Brain Cipher telah menepati janjinya, memberikan kunci untuk membuka atau dekripsi data di server PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) yang terkunci akibat serangan ransomware LockBit 3.0 Brain Cipher.

Diberitakan sebelumnya, PDNS yang jadi bagian dari proyek PDN (Pusat Data Nasional) sempat terserang ransomware LockBit 3.0 Brain Cipher dan menyebabkan gangguan di sejumlah layanan instansi pemerintah yang dikelolanya pada 20 Juni lalu.

Baca juga: Dilema “Kunci” Gratis dari Hacker buat Dekripsi Data PDN, Terima atau Tolak?

Serangan itu juga membuat data-data di dalam PDNS terkunci. Sementara pemerintah tak bisa memulihkan data PDNS yang terenkripsi atau terkunci, Brain Cipher beberapa waktu lalu berjanji untuk memberikan kunci dekripsi secara cuma-cuma alias gratis.

Kelompok hacker yang diduga menyerang PDNS itu berjanji akan memberikan kunci dekripsi data PDNS secara gratis pada Rabu kemarin (3/7/2024). Mereka telah menepati janjinya. Selain itu, ada banyak pesan yang disampaikan, termasuk ancaman untuk pemerintah.

Beri kunci dekripsi PDNS gratis dan mengancam pemerintah

Sekitar Rabu malam kemarin, Brain Cipher mengunggah pengumuman terbaru di laman mereka pada dark web. Lewat pengumuman bertajuk “Very expensive advertising” itu, mereka memberikan kunci untuk membuka data di PDNS yang terkunci akibat ransomware.

Brain Cipher mencantumkan tautan untuk mengunduh kunci tersebut. Kunci dekripsi ini tersaji dalam bentuk file yang bisa diunduh secara gratis oleh siapa pun. Ukuran file dari kunci dekripsi data PDNS tak begitu besar, hanya sekitar 50 kb.

Jika dibuka, file kunci dekripsi berisi rangkaian atau string kode yang sangat panjang, yang terdiri dari angka, huruf, dan simbol. Kunci dekripsi yang diberikan hacker secara cuma-cuma ini hanya bisa digunakan untuk membuka data di PDNS yang terenkripsi.

Kelompok hacker Brain Cipher pada Rabu (3/7/2024) malam mengumumkan di blog mereka telah mengirim decryptor untuk ransomware yang mereka kirim ke server PDNS 2 di Surabaya.Brain Cipher Kelompok hacker Brain Cipher pada Rabu (3/7/2024) malam mengumumkan di blog mereka telah mengirim decryptor untuk ransomware yang mereka kirim ke server PDNS 2 di Surabaya.

Selain memberikan kunci dekripsi itu, Brain Cipher juga menyampaikan sejumlah pesan. Salah satu pesannya secara khusus ditujukan untuk pemerintah Indonesia. Mereka meminta pemerintah secara resmi mengonfirmasi jika kunci dekripsi yang diberikan berfungsi.

Jika ada konfirmasi, data yang dicuri akan dihapus permanen. Mereka mengancam akan memublikasikan data PDNS yang diretas jika pemerintah atau pihak rekanannya mengeklaim telah memulihkan data atas usaha sendiri.

Adapun isi lengkap pesan terbaru Brain Cipher di laman mereka yang diunggah pada Rabu (3/7/2024) adalah sebagai berikut:

Now we will answer the most popular questions.

1) We independently made such a decision, this did not require the intervention of special services and law enforcement agencies.

2) No, there is no misunderstanding in our team. We are a great team in which everyone supported such a decision.

3) This is the first and last time a victim receives keys for free. For other - Welcome to the chat. We're not haggling.

4) Why did we attack the date center? As you know, a data center is a high-tech industry that requires huge investments, and everyone who made this business should know this. 99 out of 100 such companies must pay if they find themselves in such a hopeless situation. In this case, the attack was so easy that it took us very little time to unload the data and encrypt several thousand terabytes of information.

5) We concluded that the talks were deadlocked when the second party transferred access to the talks to third parties (meaning they would say nothing more).

6) We thank the citizens for their patience.

7) You can draw the rest of the conclusions yourself, do not trust the media. Watch only those who "keep their word."

In conclusion:

We will wait for the second party to officially confirm that the key is working and the data is restored - only after that we will permanently delete the data.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com