Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koneksi 2G Masih Bertahan Lama

Kompas.com - 10/02/2014, 11:59 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Giga Om
KOMPAS.com - Setelah era 3G, koneksi perangkat bergerak (mobile) sedang menuju ke era 4G LTE (Long Term Evolution) yang menawarkan akses lebih cepat. Meski demikian, koneksi 2G diprediksi masih bertahan cukup lama.

Dalam riset berbeda yang dilakukan TeleGeography dan Cisco, terlihat bahwa teknologi 2G masih diandalkan banyak pengguna yang menggunakan ponsel untuk kebutuhan dasar, yaitu telepon dan mengirim pesan singkat (SMS).

Selain itu, tidak ada teknologi yang lebih tepat untuk melakukan panggilan telepon selain menggunakan jaringan GSM atau CDMA. Di samping itu, biaya 2G dinilai lebih murah.

Pertumbuhan pengguna 2G, 3G, dan 4G LTE dari tahun 2013 hingga 2018, menurut prediksi TeleGeography
Meskipun dipandang masih bertahan lama, namun jumlah pelanggan 2G akan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

TeleGeography mencatat, ada sekitar 5 miliar pelanggan 2G pada tahun 2011 dan 2012 di seluruh dunia. Jumlah itu merosot 3 persen pada tahun 2013 menjadi 4,8 miliar.

Pada 2018 nanti, TeleGeography memprediksi jumlah pengguna 2G kurang lebih sama dengan pengguna 3G, yaitu sekitar 3,5 miliar pengguna. Meskipun, jumlah pelanggan 2G tidak lagi mengalami pertumbuhan sejak 2013, begitu juga pengguna 3G yang diproyeksi mulai turun pada 2015.

Cisco juga menyatakan hal yang kurang lebih sama, namun dengan prediksi angka jumlah pelanggan yang berbeda.

Di tahun 2018 nanti, jumlah pengguna 2G diprediksi ada di kisaran 26 persen, masih lebih besar dari pengguna 4G yang diprediksi hanya 15 persen. Sementara pengguna 3G diproyeksi mencapai 59 persen pada 2018.


Prediksi jumlah koneksi 2G, 3G, dan 4G dari tahun 2013 hingga 2018, menurut Cisco
Setiap kali teknologi baru muncul, harga komponen perangkat keras generasi sebelumnya, seperti cip, radio, maupun perangkatnya, akan lebih murah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Pada momentum ini, operator telekomunikasi di negara-negara berkembang akan memanfaatkan tarif GSM yang murah untuk menambah pendapatan mereka, sambil menjual ponsel dengan harga yang murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com