Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Google Bikin Android Hemat Baterai

Kompas.com - 01/07/2014, 09:28 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Di ajang Google I/O, yang diselenggarakan di San Francisco akhir Juni 2014, Google memperkenalkan proyek terbarunya, Project Volta yang bertujuan untuk memperpanjang umur baterai. Bagaimana cara Google melakukannya?

Masalah baterai memang menjadi fokus serius beberapa vendor smartphone. HP dan Microsoft juga telah melakukan riset serupa untuk membuat umur baterai menjadi lebih lama.

Namun, dalam Google I/O kemarin, Google memperkenalkan metode baru dalam menghemat baterai. Metode itu oleh Google disebut dengan "Lazy First."

Menurut Phone Arena (29/6/2014), Lazy First pada prinsipnya adalah proses mengurutkan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh komponen smartphone, seperti prosesor, RAM, GPU, dan sebagainya.

Dengan membuat prioritas, maka prosesor, RAM, dan CPU dan GPU akan mengerjakan tugas-tugas penting terlebih dahulu, sembari menunda tugas-tugas yang kurang penting.

Prinsip tersebut berbeda dari prisip "first come first serve" yang selama ini dianut oleh smartphone-smartphone Android. Prinsip tersebut mengerjakan tugas sesuai dengan urutan yang diperintahkan pengguna kepada sistem.

Apa Itu Lazy First?

Metode Lazy First itu dilakukan oleh Google setelah menemukan fakta bahwa setiap kali smartphone aktif selama satu detik, maka smartphone tersebut akan mengurangi umur baterai selama dua menit. Google menggunakan perangkat Nexus-nya untuk penelitian tersebut.

Masalahnya, banyak aplikasi yang "membangunkan" ponsel dari keadaan standby untuk melakukan suatu tugas yang sebenarnya bisa ditunda. Tugas itu mungkin hanya memakan waktu satu detik, namun bayangkan jika ada 50 aplikasi saja yang melakukan hal serupa. Kalikan dengan dua menit, dan hasilnya 100 menit waktu baterai sudah tersedot oleh kegiatan ini.

Hal itu yang dianggap sangat memboroskan baterai. Hal itu pula yang berusaha ditaklukkan oleh Google lewat Lazy First.

Lazy First sebenarnya adalah penundaan. Daripada aplikasi mengganggu waktu standby ponsel dengan menjalankan tugas yang "kurang penting", maka tugas-tugas itu akan ditunda dan baru dijalankan saat benar-benar dibutuhkan.

Google juga telah menyediakan API khusus untuk para pengembang yang berguna untuk mengoptimalkan aplikasi mereka. API tersebut diberi nama JobScheduller.

Dengan API ini, pengembang bisa dengan mudah membuat aplikasi menjadi lebih "malas" dengan menunda beberapa tugas tertentu.

Penundaan tugas tersebut bisa dilakukan untuk menunggu kondisi tertentu. Misalnya, tugas tertentu baru akan dijalankan saat terhubung dengan Wi-Fi atau saat smartphone terhubung dengan charger.

Optimasi tersebut mirip dengan metode yang digunakan oleh Microsoft dalam sistem operasi Windows 8, dan Apple dalam OS X Mavericks.

Tentunya, Project Volta ini baru akan optimal jika semua (atau setidaknya sebagian besar) pengembang aplikasi pihak ketiga dan vendor ponsel menerapkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com