Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Lokalisasi Industri PC Indonesia

Kompas.com - 30/04/2010, 08:39 WIB

KOMPAS.com - Bangga akan produk Indonesia. Itulah yang ingin ditularkan oleh Timothy Siddik, pendiri komputer merek Zyrex. Cuma, "apakah mungkin melokalisasi industri TI (teknologi informasi) di Indonesia?" tanya Samuel Lawrence, CEO Axioo saat mulai angkat bicara dalam acara 2010 Apkomindo Summit di Jakarta (19/4/2010). "TI tidak ada local content, cuma tempel merek doang. Itu anggapan beberapa tahun yang lalu," katanya lagi.

Mari kita lihat dulu fakta di lapangan yang dipaparkan oleh Suhanda Wijaya (Ketua Umum, Apkomindo) dalam acara jumpa pers di pagi hari acara tersebut. Di tanah air tercinta ini, tahun lalu penjualan PC mencatatkan angka 2,8 juta unit, meningkat dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 2,2 juta unit.

Tahun ini, jumlah PC terjual diperkirakan akan mencapai angka 3,6 juta unit. “Kuartal pertama tahun 2010, sudah terjual 800 ribu unit PC (termasuk desktop). Dibandingkan tahun 2009 peningkatannya sangat tinggi. Karena di tahun 2008 akhir ada krisis,” begitu kata Suhanda yang mengutipkan data internal Apkomindo.

“Pertumbuhan tahun ini 35%,” tambah Merry Harun (Wakil Ketua Umum, Humas, Media, Promosi & Komunikasi, Apkomindo). “Tingkat kandungan dalam negeri berkisar 20 sampai 30 persen. Sebelumnya kurang dari 10%,” kata Suhanda.

Indonesia Tumbuh Melampui Dunia

Angka pertumbuhan pasar di Indonesia, kata Suhanda menggarisbawahi, tahun ini memang melampui prediksi pasar PC dunia yang dikeluarkan oleh lembaga survei internasional IDC (15%) maupun Gartner (7%). “Indonesia merupakan negara Asia Pasifik dengan pertumbuhan tertinggi, sehingga menjadi target dari perusahaan-perusahaan multinasional,” jelasnya.

Jason B.T. Lim (President Director, Acer Indonesia) pun sepakat dengan besarnya pasar Indonesia. “Indonesia punya banyak potensi pasar. Permintaaan pasar sudah kembali ke angka dua digit. Pasar-pasar baru (emerging), yakni Indonesia, India dan Cina, akan memimpin pertumbuhan,” prediksi Jason.

Sudah Perlu Lokalisasi

“Pasar Indonesia tumbuh cepat, tapi apa manfaatnya? Kebanyakan di sini adalah distributor. Padahal pasar TI Indonesia mencapai di atas US$ 11 miliar dalam empat tahun mendatang. Pasar kita sudah cukup besar untuk lakukan lokalisasi,” tantang Lawrence. Total industri lokal di Indonesia, menurut petinggi komputer merek lokal Axioo itu, bernilai US$ 1,5 miliar.

Syarat utama untuk berkembang menjadi negara kuat di TI, jelas Samuel, antara lain adalah adanya pasar lokal yang kuat dan dukungan dari pemerintah. Pasar lokal yang kuat itu, kata Samuel, sudah ada. Lihat saja jumlah penduduk kita. Pengakuan dari dunia pun sudah digenggam. Sebab menurut Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar yang juga hadir di acara, Indonesia adalah negara G20 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di peringkat 16.

Apa sih pentingnya melokalisasi? Dalam acara terpisah, Tom Burns (Global Director, Content & Services, World Ahead Program Team, Intel Semiconductor Ltd.) menceritakan bagaimana ICT (information & communication technology) sukses memicu percepatan produktivitas di AS yang warganya dulu merupakan petani. “Akibatnya, GDP AS US$ 1,9 triliun lebih besar. Kapitalisasi ICT berdampak 7x dalam produktivitas dibandingkan kapital nonICT di negara yang tingkat penggunaan TI-nya lebih rendah.”

Selain bisa meningkatkan produktivitas, lokalisasi berarti menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi rakyat. “Kombinasi pasar yang besar dan kebijakan (pemerintah) yang tepat adalah kunci kesuksesan,” kata Mahendra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com