Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
IM INDONESIA

Instant Messanging Lokal Multi Operator

Kompas.com - 29/07/2010, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena percakapan berbasis teks sesungguhnya bukan berasal dari BlackBerry Messenger (BBM). Namun, harus diakui, BBM merupakan trigger yang membuat perubahan pola percakapan dari SMS dan voice menjadi instant messanging (IM). Namun belakangan ini, format IM sering dipakai secara eksklusif, misalnya hanya bisa dilakukan oleh antarperangkat se-brand saja, atau hanya bisa dilakukan oleh pemilik akun yang sama. Tak heran jika lintas akun atau lintas produk susah dilakukan.

Menurut Kendro Hendra, CEO PT InTouch Innovate Indonesia, "Jika aplikasi hanya bisa dilakukan untuk sesama merek ponsel atau sesama operator itu sama saja seperti zaman dulu, layanan SMS yang belum bisa antaroperator. Sudah saatnya aplikasi populer seperti chatting bisa digunakan secara universal."

Apa yang dilakukan oleh InTouch untuk "merangkul" semua platform agar lebih banyak pengguna yang bisa saling terhubung tanpa batasan operator, brand ponsel, maupun platform kemudian diwujudkan dalam sebuah aplikasi bernama IM-ku (baca: ai em ku).Ya, IM-ku mendobrak banyak tembok dan menyatukan banyak pengguna.

Karena itu, untuk mengkode penggunanya, IM-ku tak membutuhkan sebuah akun atau user ID khusus, bahkan minus PIN.Yang digunakan sebagai identitas adalah nomor ponsel. Nomor ini digunakan untuk mendaftar lewat SMS, selanjutnya bisa meng-invite atau menambah teman.Jika teman Anda belum terdaftar, Anda bisa segera mengirimkan SMS ke nomor tujuan yang berisi alamat URL, untuk selanjutnya teman target tadi dapat mengunduhnya.

Yang penting lagi, IM-ku kompatibel dengan berbagai sistem operasi ponsel. Ia tak peduli Anda memakai BlackBerry, ponsel Symbian, atau Java sekalipun seperti kebanyakan ponsel lokal (bikinan China). Di sinilah letak keterhubungan itu. Jadi meski teman Anda pakai BlackBerry, sementara Anda menggunakan ponsel Ti-Phone umpamanya, tetap dapat saling berkomunikasi. Serunya lagi, jaringan yang dipakai tak harus berkecepatan tinggi. Cukup dengan GPRS pun jalan. Ini juga dalam rangka menghemat baterai.

Untuk melengkapi fungsinya sebagai sarana berkomunikasi teks, IM-ku juga menambahkan opsi untuk mengirim format lain seperti audio dan gambar (image). Tentu pula ada serangkaian gimmick macam avatar,smiley, sarana chatbox,grup, maupun konferensi.

Sementara untuk menandai apakah pesan telah terkirim atau belum, Anda bisa mencek status pengiriman. Apakah pending atau deliver. Layaknya SMS pada beberapa ponsel.

Sebagai tambahan, IM-ku pun punya Chatbot. Ini adalah semacam robot yang dapat diajak untuk bercakap-cakap dengan pilihan topik yang telah diseting sebelumnya di server. Apa manfaatnya? Anda bisa menggunakan buat keperluan penyampaian informasi dari perusahaan yang ingin diketahui atau dibagikan kepada seluruh karyawan. Tentu saja semua data untuk bahan percakapan telah diset dan disimpan di server.

So, jika ada karyawan yang ingin bertanya tentang peraturan perusahaan misalnya, ia bisa menanyakan kepada Mr. Chatbot. Lumayan untuk mengurangi beban kerja bagian SDM di kantor Anda.

Cukup mengasyikkan bukan? Kalau penasaran dan ingin mencoba dapat memperoleh aplikasinya secara cuma-cuma melalui; http://get.im-ku.com atau lewat SMS ke 9800, kirim teks IMKU.

Untuk keperluan efisiensi dan produktifitas di kantor berskala UKM, aplikasi ini sangat menawan. Sebab, -sekali lagi- apapun ponselnya, apapun operatornya, semua bisa. (ANDRA/FORSEL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com