Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Inovasi Anak SMA

"Charger" Ponsel dari Bekas Transistor Jengkol

Kompas.com - 26/05/2011, 19:34 WIB

KOMPAS.com - Ponsel kini bukan sekadar gaya hidup. Benda ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi semua usia, termasuk remaja usia sekolah. Penggunaan ponsel oleh siswa di sekolah menyebabkan banyak siswa ikut mengisi ulang baterai ponsel mereka di sekolah.

Memang tak ada larangan bagi siswa untuk menggunakan listrik di sekolah. Namun, fenomena ini menginspirasi tim dari SMAN 1 Citeureup Bogor untuk membuat charger ponsel dari benda elektronik bekas. Alat ini tidak membutuhkan aliran listrik, melainkan energi dari cahaya matahari.

Alat inilah yang mengantarkan tim dari SMAN 1 Citeureup Bogor memenangkan juara pertama L'Oreal Girls Science Camp 2011 di Rumah Jambuluwuk Ciawi, Bogor, Rabu (25/5/2011). Tim yang terdiri dari tiga orang siswi yang tergabung dalam ektrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah mereka ini, memanfaatkan transistor jengkol bekas dari sekolah mereka. Transistor jengkol adalah power transistor jenis NPN dan PNP, namun lebih dikenal masyarakat dengan nama transistor jengkol karena bentuknya yang menonjol.

Transistor ini biasanya dimanfaatkan di amplifier dan perangkat elektronika sejenis. Apabila sudah tidak terpakai lagi, unsur logam bernama Germanium dalam transistor ini berbahaya bagi lingkungan. Unsur ini memiliki dampak negatif apabila terakumulasi dalam sistem perairan. Namun Germanium ini mempunyai kemampuan menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

Ega Sri Budhiarti, Elsa Alfiani, dan Arum Aswinniarti, memanfaatkan Germanium sebagai bahan dasar pemanfaatan transistor jengkol bekas menjadi charger handphone. Dengan menggunakan 30 transistor jengkol bekas, timah, triplek ukuran 40 x 40 cm (atau PCB bekas), kabel, saklar, jeck, dan baterai kering, ketiga siswi kelas 3 SMA ini berhasil merakit charger ponsel yang mengandalkan energi matahari.

Germanium akan menangkap energi matahari. Energi matahari yang berhasil disadap akan disimpan ke dalam baterai kering dan berubah menjadi energi listrik ketika charger ponsel ditancapkan ke saklar perangkat transfer energi. Hasil rakitan tim ini telah di uji cobakan di sekolah mereka sehingga tidak mengalami kesulitan ketika harus diuji coba di hadapan dewan juri.

Bahan-bahan yang digunakan sebagian besar berasal dari sampah elektronik yang tidak terpakai lagi di sekolah mereka, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk merakit alat ini hanya Rp 70.000. Tidak heran jika tim ini menjadi pemenang pertama. Selain idenya kreatif, memiliki sisi kreasi yang tinggi dari pengolahan sampah elektronik, tim ini juga merakit sebuah alat yang bisa digunakan teman-teman mereka di sekolah. Sisi sains juga mereka tonjolkan dari pemanfaatan energi matahari yang diubah menjadi energi listrik.

Selain itu, satu di antara tiga orang yang tergabung dalam tim ini pernah memenangkan juara 3 lomba karya tulis Ilmiah yang diadakan Institut Pertanian Bogor (IPB) di akhir tahun 2010. Saat itu, Ega Sri Budhiarti mengangkat tentang "Marasi, Buah Ajaib Harapan Bagi Para Penderita Diabetes". Buah Marasi adalah buah yang terasa manis di lidah, sehingga ketika memakan apapun setelah memakan buah tersebut akan terasa manis. Buah ini menjadi solusi bagi penderita diabetes untuk mengurangi konsumsi gula namun tetap dapat merasakan rasa manis di lidah mereka.

Ega adalah siswi kelahiran Bogor, 22 September 1995. Sedangkan dua orang teman satu timnya yakni Elsa lahir di Bogor, 25 Februari 1996 dan Arum lahir di Bogor, 15 Juni 1995.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

e-Business
Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com