Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
MOBILE GAME

Perang Aplikasi "Mobile Game" Digelar di Jakarta

Kompas.com - 04/06/2011, 21:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang pengembangan aplikasi mobile game bertajuk Chip-Nokia Developer War digelar di FX Plaza, Jakarta, Sabtu (4/6/11). Sebanyak 9 tim berasal dari Bandung, Semarang, dan Yogyakarta, ditambah ratusan pengunjung meramaikan kompetisi ini.

Para kontestan di kompetisi itu adalah para pemenang kompetisi serupa yang digelar di tiga kota besar tersebut. Mereka menamakan dirinya Sate, OMG, Omah Game, Hantu Digital, Anonim, Dramit, Aksanesia, serta Enlight.

Proses yang harus dijalani para kontestan tersebut cukup berat. Hari ini, mereka harus mempresentasikan karya dalam jangka waktu 10 menit dan setelah itu langsung meladeni pertanyaan para juri. Semua mesti dilalui untuk menentukan tiga tim terbaik menuju babak akhir.

Setelahnya, di sesi kedua kompetisi hari ini, tiga tim yang terpilih harus menerima tantangan dewan juri untuk mengembangkan produk. Mereka mesti melakukan live coding di depan ratusan pengunjung dengan permintaan cukup berat.

Beberapa game yang dipresentasikan antara lain "Too Much Satay" buatan Sate yang menantang pengguna untuk membuat sate dari daging dan buah dan "School Escape Jurit Malam" besutan Dramit yang menantang pengguna untuk melarikan diri dari hantu.

Ada pula game bernama "Aksara" buatan Aksanesia. Game ini mengajak pengguna bermain game sekaligus mengenal kebudayaan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika bikinan Dongskar Pedongi yang mengajak pengguna bersatu berperang melawan penjajah.

Turut hadir dalam kompetisi ini beberapa komunitas IT seperti Bancaan dari Yogyakarta, Fowab dari Bandung dan Suwek dari Surabaya. Ada pula mahasiswa dari IT Telkom, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung dan lainnya.

Adapun juri kompetisi ini antara lain Narendra Wicaksono dari Nokia, Bayu Widhiatmoko dari Majalah Chip, Edi Taslim dari Kompas.com, Firstman Manurung dari NICE, Wiku Baskoro dari Daily Social, Rhaesa Surya dari Digi Computer dan lainnya. Firstman mengungkapkan, beberapa faktor yang dinilai meliputi kreativitas, kemudahan untuk digunakan dari sisi user, serta prospek pemasarannya.

"Ini kan mobile, jadi harus mudah digunakan karena orang pakai misalnya saat akan ke kantor," kata Firstman.

Sementara itu, Haryati Lawidjaja dari Nokia mengatakan, nantinya pada peserta diharapkan bisa monetize dengan aplikasi yang dibuat, termasuk menjualnya ke luar.

"Kita sudah kerjasama dengan 100 operator. Di Indonesia nanti akan ada dua operator yang akan segera bergabung," ujarnya.

Di akhir acara, terpilih School Escape Jurit Malam dari Dramit sebagai pemenang pertama. Sementara game "Waroeng Express Jawa" dari Enlight menjadi pemenang kedua, dan "Arjuna Sang Pemanah" buatan OMG meraih juara ketiga. Masing-masing pemenang secara berturut-turut dari pemenang pertama mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 30 juta, Rp 20 juta, dan Rp 10 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com