"Titok dan Kawan-Kawan", Garap Isu Hangat Jadi Game

KOMPAS.com - Inspirasi game terkadang bisa berasal dari hal-hal sederhana atau justru isu hangat yang sedang dibicarakan oleh publik. Ini terbukti dari game seri "Titok dan Kawan-Kawan", yakni permainan mekanik sederhana yang dibuat oleh Agate Jogja.

Mereka menggarap berbagai isu dan diolah menjadi permainan sederhana dengan warna yang ceria.

Seri atau isu pertama yang mereka garap adalah "Pak Satpam" dan "Mbak Ngesot", sebuah permainan yang terinspirasi oleh kasus satpam Apartemen dan Hotel Ciumbuleuit Bandung, Sunarya, yang secara refleks telah menendang Mega Pratiwi yang saat itu berdandan sebagai suster ngesot untuk menakut-nakuti temannya.

Plot cerita permainan itu pun hampir mirip yakni Titok yang bekerja sebagai satpam tiba-tiba ditakut-takuti oleh "Suster Ngesot" sehingga refleks menendangnya.

Pemain hanya perlu menekan tombol mouse sebanyak dua kali, yakni untuk mengatur kekuatan tendangan serta sudutnya. Angka yang didapatkan pemain adalah jarak "Suster Ngesot" terlempar berikut poinnya.

Hasilnya bisa dipajang di beranda akun jejaring sosial mereka seperti Facebook. Permainan ini muncul tidak lama sewaktu insiden penendangan Sunarya berlangsung dan ramai menjadi perdebatan dalam masyarakat.

Begitu pula dengan episode 9 atau game ke 9 dari seri Titok dan Kawan-Kawan berjudul "Ketak-ketik" yang terinspirasi dari wacana pemerintah yang mewajibkan lulusan (sarjana) S1, S2, maupun S3 untuk membuat jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan.

Permainan itu menempatkan Titok sebagai tukang tik yang mendapat order mengetik dari berbagai orang. Pemain hanya perlu mengetikkan kata sederhana yang terpampang di layar hingga waktu habis.

Satu minggu

Meskipun kini game "Titok" sudah mencapai 10 episode dengan judul teranyar yakni Nia Diet, ternyata satu episode bisa rampung dibuat hanya dalam waktu satu minggu. Hal tersebut diakui oleh Humas Agate Jogja, Radita Liem dalam korespondensi baru-baru ini.