BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengupayakan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) akan kembali beroperasi paling lambat Sabtu (7/4/2012).
"Kami sedang mengupayakan solusi yang pas, untuk mengatasi penolakan APTB oleh pengusaha angkutan umum Bekasi. Paling lambat dalam dua hari ke depan APTB kembali beoperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, usai bertemu dengan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), di Bekasi, Kamis (5/4/2012) ini.
APTB di Kota Bekasi tidak beroperasi pascakesepakatan antara pengusaha angkutan yang merasa bersinggungan trayek dengan APTB, dan Pemkot Bekasi menandatangani perjanjian dihentikannya operasional angkutan masal itu, hingga dijalin kata sepakat pada 29 Maret 2012 lalu.
Menurut dia, pihak terkait APTB yakni Pemerintah DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bekasi, dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) telah memiliki tiga solusi mengatasi persoalan tersebut.
Pertama, awak angkutan ditawarkan untuk bergabung dengan Transjakarta melalui suatu konsorsium. Hal ini pun merupakan amanat UU yang mengharuskan pengelolaan angkutan umum dilakukan oleh sebuah badan usaha.
"Selama ini pengusahanya kebanyakan perorangan. Mereka ditawari untuk bergabung dalam konsorsium supaya bisa turut menambah jumlah armada APTB yang beroperasi," katanya.
Solusi kedua, kata dia, adalah dengan mengalihkan trayek APTB dari semula Bekasi Tol Barat-JORR-Cakung ke Pulogadung, menjadi Bekasi-Cawang-Tol layang Cempaka Putih-Jalan Perintis Kemerdekaan dan berakhir di Pulogadung.
"Atau solusi ketiga, kami akan pindahkan halte bus dari semula di Terminal Induk Kota Bekasi ke Sub Terminal Kayuringin. APTB hanya melintas sekira 200 meter saja di wilayah Kota Bekasi, dan langsung masuk Tol Barat. Jadi meminimalisir persinggungan antartrayek," ujarnya.
Sejumlah alternatif jalan keluar itu, kata Udara, akan diperbincangkan terlebih dahulu bersama dengan Organda dan Pemerintah Kota Bekasi, untuk ditentukan satu solusi yang terbaik.
Sementara itu, Ketua Organda Kota Bekasi, Indra, mengaku belum dapat menerima seluruh usulan itu, mengingat mayoritas pengusaha mikrobus K01 Bekasi-Pulogadung dan bus 3/4 Cikampek-Pulogadung yang merasa bersinggungan dengan jalur APTB, masih ingin berdialog.
"Kasih saya waktu lagi untuk bisa merespon keinginan para pengusaha ini, dan menemukan solusi yang mereka inginkan. Mudah-mudahan solusi dari kedua pihak bisa kita gabungkan," demikian Indra.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.