Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bantah Sebarkan Virus Mata-mata "Flame"

Kompas.com - 04/06/2012, 07:12 WIB

KOMPAS.com — Israel menolak tuduhan bahwa merekalah yang berada di balik serangan cyber dari virus mata-mata, Flame. Para ahli keamanan teknologi informasi pun mengatakan, masih terlalu dini menyebut siapa dalang di balik Flame.

Area penyebaran program jahat Flame melingkupi negara-negara tertentu di Timur Tengah, paling banyak di Iran. Flame menyerang berbagai sektor industri di Iran, tetapi yang paling serius adalah industri minyak.

Tudingan kepada Israel datang ketika pejabat pertahanan teknologi informasi Iran menyebut, Flame memiliki ciri yang mirip dengan program jahat yang pernah dilepas oleh Israel.

Ditambah lagi pernyataan yang dilontarkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Urusan Strategis Israel, Moshe Yaalon, yang tidak mengakui, tetapi juga tak membantah dugaan itu. ”Israel diberkati dengan teknologi tinggi dan kami bangga dengan teknologi yang membuka semua kemungkinan bagi kami,” ujar Yaalon dalam wawancara dengan radio tentara Israel.

"Saya membayangkan bahwa semua orang melihat ancaman nuklir Iran sebagai salah satu hal serius. Tidak hanya Israel, tetapi seluruh dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, kemungkinan akan mengambil langkah-langkah, termasuk ini (virus), untuk merugikan proyek nuklir Iran," tambah Yaalon.

Juru bicara Pemerintah Israel kemudian meluruskan apa yang dikatakan Yaalon. "Dalam wawancara itu, tidak ada bagian bahwa menteri mengatakan atau menyiratkan bahwa Israel bertanggung jawab atas virus tersebut," ungkap juru bicara tersebut kepada BBC.

Spekulasi lain menghubungkan Flame dengan Amerika Serikat (AS). Seorang sumber anonim dari kalangan pejabat AS mengatakan kepada NBC News bahwa Negeri Paman Sam berada di balik serangan itu.

Perusahaan keamanan internet Kaspersky Labs, yang telah diminta meneliti Flame, mengatakan bahwa butuh waktu berbulan-bulan atau malah bertahun-tahun untuk membuktikan asal-muasal Flame.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa Flame merupakan program jahat paling seius saat ini, yang digunakan untuk alat spionase dan sabotase perang cyber antarnegara.

Namun, beberapa pihak menilai peringatan yang diberikan PBB itu berlebihan. "Kita selalu melihat bahwa, setiap kali ditemukan program jahat baru, itu selalu dicap sebagai yang paling serius," ucap peneliti keamanan Amerika Serikat, Marcus Carey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    e-Business
    Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

    Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

    Gadget
    Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

    Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

    Software
    Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

    Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

    Software
    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    e-Business
    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    e-Business
    'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

    "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

    Game
    Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

    Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

    Software
    Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

    Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

    Software
    Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

    Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

    Gadget
    Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

    Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

    Internet
    Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

    Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

    Gadget
    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    e-Business
    5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

    5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

    Game
    Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

    Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

    Internet
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com