Lagi, Acer Tegur Microsoft untuk Tak Produksi Tablet

CEO Acer JT Wang mengatakan bahwa rencana Microsoft untuk meluncurkan tablet miliknya sendiri pada bulan Oktober mendatang bisa membuahkan "efek negatif untuk ekosistem global".

Wang memohon pada Microsoft agar kembali mempertimbangkan langkahnya itu.

"Seperti yang kami katakan, pikir lagi. Langkah itu akan membuat dampak negatif yang sangat besar terhadap ekosistem dan brand lain bisa bereaksi negatif. Ini bukanlah keahlian Microsoft, jadi tolong pikir lagi," ujar Wang, seperti dikutip oleh Cnet.

Lebih lanjut, Wang secara implisit mengatakan bahwa Acer bisa meninggalkan Microsoft yang selama ini digandengnya sebagai partner software, apabila pencipta Windows itu tetap bersikeras merilis tablet Surface.

"Jika Microsoft terjun ke bisnis hardware, apa yang harus kami lakukan? Apakah kami harus tetap bergantung pada Microsoft atau mencari altrnatif lain?"

Ini bukan kali pertama Microsoft menuai kritik gara-gara mengumumkan tablet Surface.

Segera setelah Surface diperkenalkan pada bulan Juni lalu, Oliver Ahrens, Senior VP dan Presiden Acer untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika pernah menyatakan keraguannya terhadap Surface yang digadang-gadang menjadi lawan setanding bagi iPad bikinan Apple.

"Saya pikir itu (Surface) tak akan berhasil karena Anda tak bisa menjadi pemain di bisnis hardware dengan dua produk. Microsoft bekerja dengan dua lusin vendor PC di seluruh dunia sementara Apple sendirian dan bisa berbuat semaunya."

Dalam laporan keuangan tahunannya, Microsoft mengakui bahwa Surface bisa berdampak negatif terhadap hubungan perusahaan tersebut dengan rekanan-rekanannya, para produsen perangkat keras.

"Produk Surface dari Microsoft akan berkompetisi dengan produk sejenis yang dibuat oleh para mitra, dan hal tersebut bisa mempengaruhi komitmen mereka terhadap platform kami."

Microsoft menjaga rapat-rapat pengembangan tablet Surface sebelum diperkenalkan ke publik, termasuk dengan tidak memberitahukan rencana ini pada para rekanannya.

Akibatnya, sejumlah mitra Microsoft -termasuk Acer an Asustek Computer Inc.-terkejut dan baru mengetahui keberadaan perangkat itu ketika diumumkan bulan Juni lalu.