Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Bom Merebak, Mesin Sensor Kominfo "Patroli" Medsos Lebih Intens

Kompas.com - 14/05/2018, 15:41 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bakal melakukan tindakan tegas pada akun-akun media sosial, yang menyebarkan berita palsu terkait kasus pengeboman. Bahkan Kominfo telah melakukan "patroli" siber untuk konten-konten yang ada di dunia maya.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Kominfo menggandeng kepolisian dalam penindakan ini. Menurutnya patroli ini sudah berlangsung lebih intensif sejak terjadinya kasus kerusuhan di Mako Brimob, beberapa waktu laku.

"Polisi dan Kominfo sama sama melakukan patroli, untuk akun tertentu yang ditengarai malah menyebarkan ketakutan dan berita tidak benar terkait teror bom," ungkap Rudiantara kepada KompasTekno saat peninjauan proyek Palapa Ring Paket Barat di Singkawang, Senin (14/5/2018).

Menurut pria yang akrab disapa Chief RA ini, ada ratusan akun dari berbagai platform media sosial yakni Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, Telegram.

Baca juga: Kominfo Uji Coba Mesin Sensor Internet Rp 194 Miliar, Sehebat Apa?

"Ini kami monitor sejak dari kejadian di Mako Brimob kemarin. Kami kerja sama dengan polisi untuk lakukan patroli, jadi kami bisa lakukan tindakan secepatnya. Jadi masyarakat juga ga usah khawatir. Kami ingin masyarakat tahu pemerintah juga melakukan ini," lanjut Rudiantara.

Selain media sosial, Kominfo juga meninjau situs-situs terkait penyebarluasan kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian melalui mesin crawling.

Bahkan sejak kejadian kerusuhan di Mako Brimob beberapa waktu lalu, Kominfo memperketat penyisiran situs-situs bermuatan negatif dengan melakukan crawling dalam interval dua sampai tiga jam setiap hari selama 24 jam.

"Kalau di situs, saya sudah minta tiap dua atau tiga jam melakukan crawling. Jadi kami sisir terus. Pokoknya saya minta crawling. Begitu dapet, tutup. Kita punya kemampuan itu. Kita punya mesin crawling. Kalo di medsos masih minta ke platform," lanjutnya.

Kendati demikian, Rudiantara masih mengakui adanya celah dalam penyisiran situs-situs tersebut. Pasalnya interval penyisiran oleh mesin crawling dalam kurun waktu dua sampai tiga jam itu masih bisa muncul konten negatif.

"Kami ga jamin 100 persen kena, karena masih ada celah di dua atau tiga jam itu, tapi karena kita lakukan penyisiran reguler, nantinya ketangkep juga," kata Rudiantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com