Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Canva, Dulu Ditolak 100 Investor Kini Bernilai Rp 370 Triliun

Kompas.com - 12/07/2023, 10:32 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Canva saat ini menjadi platform desain grafis yang populer di dunia. Canva kerap menjadi andalan banyak orang karena kemudahan pemakaiannya.

Pada 2023, platform bikinan Melanie Perkins digunakan oleh 135 juta orang setiap bulan di lebih dari 190 negara. Saat ini, Canva ditaksir memiliki valuasi setidaknya sebesar 25 miliar dollar AS atau setara Rp 379 triliun.

Di balik kesuksesan Canva sekarang, Melanie Perkins, ternyata harus legowo menerima banyak penolakan ketika kegagalan saat proses pitching proposal bisnis Canva kepada investor. Kejadian ini terjadi selama setidaknya tiga tahun sebelum Canva dirilis pada 2013.

Melanie pernah bercerita bahwa soal perjalanan sukarnya mendapatkan investor dalam sebuah konferensi di Australia tahun 2020.

Baca juga: Cara Bikin Stiker Hampers Lebaran Online di Canva

Melanie mengenang masa-masa awal mempromosikan Canva ke investor. Ia mengaku sampai harus terbang dari Australia ke Silicon Valley, Amerika Serikat untuk pitching Canva. Namun, proyek Canva miliknya ditolak.

Tak hanya sekali, Melanie bahkan pernah ditolak oleh 100 investor dalam satu tahun.

"Saya mendapat banyak penolakan. Saya pitching investor untuk mau investasi di proyek Canva. Tapi kebanyakan orang (yang saya pitching) bilang Canva proyek yang belum benar-benar siap," kata Melanie.

Melanie mengungkapkan bahwa setiap penolakan yang ia terima itu sangat menyakitkan.

Namun, ia tak menyerah. Setiap kata "tidak" yang diterima Melanie mendorongnya untuk lebih baik ketika bertemu investor berikutnya. Hingga pada akhirnya, Melanie mendengar kata "ya" dari investor.

CEO Canva Melanie Perkins (34) dan suaminya, Cliff Obrecht (35), kini masuk dalam daftar orang terkaya di Australia.Canva CEO Canva Melanie Perkins (34) dan suaminya, Cliff Obrecht (35), kini masuk dalam daftar orang terkaya di Australia.
Menurut laporan Economic Times India, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (12/7/2023), Melanie akhirnya menemukan investor pertamnya setelah lebih dari seratus penolakan dan banyak perjalanan bisnis ke Silicon Valley.

Butuh lebih dari tiga tahun bagi Perkins dan suaminya serta salah satu pendiri Cliff Obrecht untuk memperoleh investasi pertama bagi perusahaan. Setelah itu, Canva akhirnya bisa diluncurkan pada 1 Januari 2013.

Sekitar Maret 2013, Canva mengumumkan bahwa pihaknya berhasil mengumpulkan pendanaan awal dari investor top Australia dan AS, termasuk termasuk Matrix Partners, InterWest Partners, dan 500 Startups.

Investor lain yang mendukung Canva di masa awal keberadannya di antaranya angel investor Bill Tai, Director of Engineering Facebook Lars Rasmussen, hingga Chief Financial Officer Yahoo Ken Goldman.

Baca juga: Sejarah Canva, Situs Desain Grafis Online yang Kini Populer

Pada Oktober 2019, Canva mendapat pendanaan sebesar 3,2 miliar dollar AS dengan putaran pendanaan 85 juta dollar AS yang dipimpin oleh Silicon Valley dan Mary Meeker’s Bond Capital.

Dana tersebut akhirnya digunakan Perkins untuk memperluas tim yang terdiri dari 700 orang di Sydney, Beijing, dan Manila. Canva juga terus membangun layanan berbayar perusahaan seperti Canva Pro dan Canva for Enterprise.

Setelah berkembang bertahun-tahun, saat ini fitur-fitur Canva semakin bertambah dan berkembang. Dengan menggunakan Canva, pengguna bisa membuat tim, merencanakan konten, hingga menggunakan fitur Smartmockups untuk desain mereka.

Dalam aplikasi Canva, pengguna bisa membuat desain untuk presentasi, media sosial, video, produk cetak, situs web, dokumen, logo, resume, surat, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com