Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup WeWork Terancam Bangkrut, Sempat Bernilai Rp 735 Triliun

Kompas.com - 08/11/2023, 09:01 WIB
Oik Yusuf,
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Startup coworking space asal Amerika Serikat, WeWork resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Selasa (7/11/2023). Hal ini dikarenakan sejumlah faktor, seperti pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat dunia untuk bekerja dari rumah.

WeWork yang pada puncaknya di 2019 memiliki nilai valuasi sebesar 47 miliar dollar AS (sekitar Rp 735,5 triliun), kini mencatatkan utang sebesar 18 miliar dollar AS (sekitar Rp 281,7 triliun) dibandingkan total aset sebesar 15 miliar dollar AS (setara Rp 234,7 triliun).

Berdasarkan harga saham terbarunya, WeWork kini bernilai kurang dari 50 juta dollar AS (kisaran Rp 782,5 miliar). Perusahaan yang berbasis di New York ini mengajukan pengajuan kebangkrutan bab 11 (chapter 11).

Baca juga: Nvidia Pernah Nyaris Bangkrut, Diselamatkan oleh GPU Ini

Dalam Kode Kebangkrutan Amerika Serikat (U.S Bankruptcy Code), bab 11 memungkinkan perusahaan yang terlilit utang untuk terus beroperasi seiring mereka melakukan restrukturisasi organisasi dan mencari pendanaan dari luar.

WeWork sudah memiliki kesepakatan dukungan restrukturisasi dengan para stakeholder,  termasuk investor utama SoftBank, untuk memangkas utang lebih dari 3 miliar dollar AS (Rp 46,9 triliun) dan menghapus sebagian besar sahamnya.

Dalam dokumen kepada pengadilan New Jersey, AS, CEO WeWork David Tolley mengatakan  berupaya menolak lebih dari 60 kontrak sewa kantor di Amerika Utara, dan akan menggunakan proses pengadilan untuk menegosiasikan kembali kontrak-kontrak lainnya

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan stakeholder keuangan kami, saat kami bekerja sama untuk memperkuat struktur permodalan dan mempercepat proses ini melalui perjanjian dukungan restrukturisasi," kata Tolley.

Baca juga: Jalan Bisnis Netflix yang Tak Sepenuhnya Mulus, Pernah Hampir Bangkrut dan Diremehkan

Di tengah pengajuan kebangkrutan ini, coworking space WeWork tetap beroperasi seperti biasa termasuk di Inggris Raya (UK). Akan tetapi, belum diketahui apakah kebangkrutan tersebut berdampak terhadap bisnis WeWork di Indonesia atau tidak.

"WeWork akan tetap ada dan kami berencana untuk tetap berada di sebagian besar gedung di masa depan," ujar WeWork dalam sebuah pernyataan yang dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Rabu (8/11/2023).

Tercatat pada akhir Juni 2023, WeWork berbinis di lebih dari 700 lokasi dengan 730.000 anggota.

Pendiri digulingkan dan terimbas pandemi Covid-19

WeWork pertama kali didirikan tahun 2010 oleh Adam Neumann dan Miguel McKelvey.

Perusahaan ini menawarkan penyewaan ruang kantor yang dihiasi dengan dekorasi yang membuat suasana kerja lebih santai. Mereka juga dikenal karena menyediakan menuman beralkohol di kantor yang disewakan itu.

Pada 2019, peminat yang menyewa ruang kantor WeWork kian menurun akibat konflik kepentingan yang melibatkan Neumann, yang merusak reputasi perusahaan coworking space itu. Neumann pun digulingkan pada 2019 karena adanya tekanan dari investor.

Baca juga: Mengenal Silicon Valley Bank, Banknya Para Startup yang Baru Saja Kolaps

Hal ini dilanjutkan oleh pandemi Covid-19 yang berimbas kepada penutupan kantor di berbagai penjuru dunia. Masyarakat didorong untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) agar tidak tertular atau menularkan virus Covid-19.

Pada paruh pertama 2023, WeWork rugi lebih dari 1 miliar dollar AS (kira-kira Rp 15,6 triliun), terbebani oleh biaya operasional kantor dan biaya lainnya. Kini, Neumann mengaku kecewa karena WeWork harus mengajukan perlindungan kebangkrutan. 

"Merupakan tantangan bagi saya untuk mengamati WeWork dari luar sejak 2019. WeWork telah gagal memanfaatkan produk yang sangat relevan saat ini," kata Neumann dalam situs Business Wire pada 6 November kemarin.

"Saya yakin, dengan strategi dan tim yang tepat, reorganisasi akan memungkinkan WeWork untuk bangkit dengan sukses," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com