Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instagram Batasi 5 Hashtag dalam Satu Postingan?

Kompas.com - 16/02/2024, 07:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Instagram (IG) dikabarkan tengah membatasi jumlah tanda pagar (tagar/hashtags) sebuah unggahan. Pengguna yang semula dibebaskan mencantumkan beragam hashtag, bakal dipangkas menjadi lima buah tagar saja untuk satu unggahan.

Kabar soal pemangkasan jumlah hashtag Instagram ini diketahui oleh pegiat media sosial Matt Navara di platform microblogging Threads (@mattnavarra).

Ketika pengguna menulis takarir (caption) dan menambah hashtag lebih dari lima, sistem akan memunculkan informasi dalam bentuk pop-up.

Baca juga: Jangan Salah! Ini Cara Pakai Hashtag Instagram untuk Pemasaran

“Anda hanya dapat menambah 5 tagar dalam satu postingam,” tulis Instagram. Artinya, pengguna diminta menentukan lima hashtag prioritas yang ingin digunakan dalam caption.

Tangkapan layar (screenshot) soal fitur baru di Instagram. Induk Meta dikabarkan tengah membatasi jumlah hashtag dalam unggahan IGThreads/Matt Navarra Tangkapan layar (screenshot) soal fitur baru di Instagram. Induk Meta dikabarkan tengah membatasi jumlah hashtag dalam unggahan IG

Akan tetapi, fitur ini masih belum resmi digelontorkan secara merata untuk seluruh pengguna. Penelusuran KompasTekno, Jumat (16/2/2024), pembatasan jumlah hashtags hanya berlaku untuk akun kreator konten saja.

Sementara itu, akun bisnis di Instagram masih dapat mencantumkan lebih dari lima hashtag, setidaknya untuk saat ini.

Selain Instagram, ternyata induk Meta juga menerapkan aturan serupa ke platform lainnya, yakni Threads. Berbeda dengan kompetitornya, X (dulu Twitter), Threads hanya memperbolehkan penggunanya menulis satu tagar saja dalam satu unggahan.

Baca juga: Sejarah Singkat Penggunaan Hashtag di Media Sosial

Ide pembatasan jumlah tagar ini, secara tidak langsung, mengindikasikan Meta ingin mengurangi jumlah akun-akun spam yang beredar di dalam platform.

Secara teori, semakin banyak jumlah tagar populer yang dimiliki sebuah unggahan, akun lain akan lebih mudah menemukan atau melakukan pencarian akan konten tersebut.

Yang mana, langkah tersebut bakal membuat konten milik spammers semakin viral, mudah diketahui banyak orang, dan lain sebagainya.

Jika logika teori tadi juga terjadi di Instagram, artinya sejumlah akun spam di Instagram pun turut memperlakukan hashtag dengan tujuan serupa.

Maka dari itu, dengan memangkas jumlah hashtag, Meta berharap solusi ini bisa mengurangi jumlah akun spammers.

Akan tetapi, pengguna bisa saja mengakali aturan ini dengan menulis hashtag tambahan di kolom komentar. Pendekatan seperti ini sudah cukup banyak dilakukan sejumlah pengguna Instagram.

Namun, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Social Media Today, belum diketahui seefektif apa solusi baru ini. Dikarenakan bisa saja Instagram membatasi pencarian konten dari hashtag yang ada di kolom komentar.

Dalam konteks yang sama, membatasi penggunaan tagar juga bisa menjadi tanda bahwa Instagram tidak lagi memandang hashtag sebagai sesuatu yang penting. Berbeda dengan sebelumnya. Pengguna bisa mendapat banyak pengikut baru (followers) hanya lewat hashtag.

Lagipula kabar soal pembatasan tag ini masih dalam tahap uji coba, ada kemungkinan Instagram tidak jadi menerapkan aturan ini. Yang jelas, jika Anda adalah kreator konten atau pelaku bisnis, tidak perlu khawatir.

Anda hanya perlu mempelajari dan memahami mana saja hashtag yang benar-benar prioritas dan mampu menunjang bisnis Anda. Dengan menulis tag yang lebih spesifik dan sesuai target audiens, seharusnya hal tersebut bisa membantu konten Anda lebih mudah dicari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com