Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Kerjai Jaringan KPU di Makassar

Kompas.com - 19/04/2009, 16:12 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sejumlah oknum hacker dilaporkan mencoba menyerang jaringan komputer KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 12 kali. Demikian dikatakan Kepala Sub Bagian Teknis dan Humas KPU Sulsel Muhammad Adnan di Makassar.

Menurutnya, serangan itu dilakukan Sabtu (18/4) sejak pukul 10.00 hingga 14.00 Wita. Namun, staf teknologi informasi KPU Sulsel berhasil membendung serangan tersebut.

Langkah pertahanan yang diambil KPU yakni dengan melakukan blocking atau melindungi dan memutusakan jaringan dari luar serta melakukan pengiriman data secara offline. KPU Sulsel mengirimkan formulir daftar isian suara ke KPU kabupaten dan kota menggunakan e-mail. Setelah diisi, KPU kabupaten dan kota akan mengirimkannya kembali dengan metode yang sama.

Langkah antisipasi lainnya, KPU tidak lagi menggunakan jaringan internet dengan sistem wireless. Sebagai gantinya, semua koneksi dihubungkan dengan kabel.

"Tidak seperti dulu lagi, KPU kabupaten dan kota mengisi data di KPU provinsi dari daerahnya masing-masing. Kali ini kami menerima formulir itu lalu mengisikannya di lembaran yang ada di KPU provinsi," ujarnya.

Adnan menyebutkan, selain KPU Sulsel, para hacker juga menyerang lima jaringan komputer KPU kabupaten dalam sepekan terakhir, yakni Tana Toraja, Luwu Timur, Luwu Tenggara, Takalar, dan Parepare.

Di Tana Toraja, hacker menambah jumlah perolehan suara calon anggota DPD. Hal tersebut diketahui setelah pihak KPU Sulsel menghubungi KPU Toraja tentang pengisian jumlah suara yang sebenarnya belum dilakukan KPU Toraja.

Di Takalar, hacker mengubah jumlah suara caleg menjadi nol. Bukan itu saja, mereka juga menginstal program remote-admin ke sejumlah komputer KPU Takalar.

Akibatnya, semua kegiatan KPU Takalar yang dimasukkan dalam komputer sempat terbaca oleh para hacker dan pengoperasian sistem jaringan komputer sepenuhnya dikendalikan oleh mereka.

Kendati telah berhasil melakukan pemblokadean, Adnan mengakui bahwa sampai saat ini belum mengetahui secara pasti pelaku penyerangan dunia maya tersebut. Dia hanya berharap agar semua pihak tidak mengganggu penyelenggaraan pemilu termasuk proses penghitungan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com