Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Aman Pakai Kartu Cip

Kompas.com - 27/01/2010, 07:59 WIB
Oleh YUNI IKAWATI

KOMPAS.com — Menyimpan uang di mana pun bisa berisiko, termasuk di bank. Pada banyak kasus, siasat kriminal berteknologi canggih terbukti berhasil membobol tabungan nasabah. Dengan kamera tersembunyi ataupun sensor mini mereka dapat mengintai kartu magnetis dan nomor PIN. Menangkal aksi itu, antara lain, dengan memakai kartu cip.

Beberapa hari lalu, akibat ”pengintaian” di mesin anjungan tunai mandiri (automated teller machine/ATM) milik sebuah bank terkemuka di Indonesia, para nasabah yang jadi korban menanggung kerugian total Rp 5 miliar. Menurut laporan pihak Kepolisian Negara RI, Sabtu (23/1/2010), ditemukan 264.000 personal identification number (PIN) milik nasabah yang direkam para pelaku.

Polri menyimpulkan, ada empat modus pembobolan dana nasabah lewat ATM itu, yaitu pencurian data dari kartu lewat skimmer dan mengintip nomor PIN lewat kamera. Modus kedua, menahan kartu di dalam ATM dengan cara tertentu lalu menempeli mesin ATM dengan stiker palsu yang berisi nomor layanan nasabah yang bisa dihubungi. Nasabah yang kartunya tertahan di ATM itu lalu menghubungi nomor palsu tersebut. Pelaku yang dihubungi kemudian akan meminta data dan nomor PIN sang korban.

Modus ketiga, juga menggunakan stiker palsu layanan nasabah, tetapi penahanan kartu di ATM menggunakan alat penjepit agar kartu tidak keluar. Modus keempat, pelaku hanya mencuri data dan mengintip PIN kemudian dijual kepada pelaku lain seharga Rp 1 juta per data.

Pengintaian data PIN dan data pada kartu magnetik sulit ditangkal karena kini ada satu paket skimmer yang terdiri dari pembaca input data dari keypad, skimmer, dan kamera mini tersembunyi. Alat itu telah dijual di pasaran luar negeri.

Menangkal aksi kejahatan kerah putih dengan skimmer ini, Kepala Bidang Sistem Elektronika Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Mohammad Mustafa Sarinanto menyarankan agar perbankan di Indonesia mulai beralih pada kartu cip—tidak lagi menggunakan kartu magnetik. Hal ini sebenarnya telah dikemukakan Bank Indonesia.

Menurut dia, selama ini sebenarnya telah ada beberapa jenis ATM yang dilengkapi dengan sistem pembaca kartu cip. Namun, saat ini pihak bank tidak mengoperasikan karena belum menyediakan layanan transaksi dengan kartu cip.

Sistem pengamanan

Dibandingkan kartu magnetik, kartu cip yang disebut juga dengan kartu pintar atau smart card memiliki fungsi pengamanannya —berupa sistem enkripsi atau pengacak yang berlapis, terutama untuk hal yang berkaitan dengan uang dan akses penting lainnya.

Pada pemasukan nomor kode pengguna, bila salah memasukkan angka sampai dua kali, sistem kemudian akan mengunci alias tidak menerima masukan informasi lagi. Adapun kartu magnetik yang berkapasitas terbatas hanya memuat deretan kode, seperti kode balok. Data itu relatif mudah ”ditebak”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com