Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Lokalisasi Situs Porno

Kompas.com - 25/06/2010, 22:24 WIB

KOMPAS.com — Domain internet .XXX yang dirancang untuk mengumpulkan situs porno semacam lokalisasi di dunia maya telah disetujui pembentukannya. Asal persyaratan teknis dan pendukungnya terpenuhi, tahun depan domain tersebut diperkirakan akan mulai digunakan. ICM Registry LLC harus mempersiapkan dana yang cukup untuk mengelola  top level domain (TLD) tersebut dan didukung sponsor yang kuat sesuai syarat yang ditentukan Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Kehadiran domain ini memang seperti bagai bermata dua seperti halnya kawasan "lampu merah" di dunia nyata. LCM Registry LLC, lembaga yang mengusulkan pembentukan domain itu, punya alasan yang sama klasiknya. Domain .XXX akan memberi tempat khusus buat siapa saja yang memang mencari konten porno. Di sisi lain, siapa pun yang tidak suka bisa lebih mudah menyaring, misalnya orangtua yang tidak ingin anak-anak tercemar konten dewasa tinggal pakai filter domain .XXX.

Namun, benarkah asumsi tersebut. Jangan-jangan situs porno ogah beralih ke domain .XXX. Sederhananya, semua domain .XXX pasti situs porno, tapi tidak semua domain selain .XXX bukan situs porno. Banyak situs porno populer yang sudah lama menggunakan domain lainnya tidak mudah langsung pindah ke domain baru.

Alasannya jelas, domain yang umum seperti .COM atau .NET lebih mudah diakses banyak orang. Pembuat situs pornografi bisa jadi lebih memilih audiens lebih besar dibanding jika harus masuk ke sebuah lokalisasi. Lagipula saat ini tidak ada kewajiban bagi situs porno untuk menggunakan domain tertentu.

Tony Bradley dari PC World menilai adanya domain .XXX tidak akan membuat domain lain lebih bersih dari konten pornografi. Malah, kehadiran domain tersebut bakal mengganggu bisnis layanan internet yang sudah menggunakan domain lainnya. Misalnya saja, merek besar seperti Disney yang punya Disney.com tentu tidak ingin alamat domain Disney.xxx dipakai untuk menyajikan pornografi sehingga terpaksa membeli domain tersebut dan dilarikan ke desain resminya. Begitu pula yang akan dilakukan situs pornografi yang sudah eksis sekarang.

Jadi, usulan domain .XXX kelihatannya lebih ke perspektif bisnis. Potensi pendapatan yang bisa diraih dari bisnis domain tersebut memang sangat besar. ICM Registry yang akan mengelolanya memperkirakan bisnis domain tersebut akan memutar uang 30 miliar dollar AS per tahun. Rencananya, satu alamat domain akan dijual seharga 60 dollar AS atau lebih dari Rp 500.000 untuk biaya iuran setahun.

Kalau alasannya kehadiran domain .XXX untuk melokalisasi situs porno, mesti ada satu aturan pendukung yang mewajibkan semua situs pornografi pindah ke .XXX. Tapi, siapa yang bisa memaksanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berapa Kuota Internet yang Ideal untuk Sebulan? Cek Hitung-hitungannya

    Berapa Kuota Internet yang Ideal untuk Sebulan? Cek Hitung-hitungannya

    Internet
    7 Smartphone HMD Pertama Tanpa Merek Nokia, Ada HMD Pulse, HMD Vibe, dll

    7 Smartphone HMD Pertama Tanpa Merek Nokia, Ada HMD Pulse, HMD Vibe, dll

    Gadget
    'Belah Duren' hingga Pecah Walnut, Ini Rahasia Kekuatan Layar Oppo A60

    "Belah Duren" hingga Pecah Walnut, Ini Rahasia Kekuatan Layar Oppo A60

    Gadget
    Aplikasi Chatting Legendaris ICQ Berhenti Beroperasi Bulan Depan

    Aplikasi Chatting Legendaris ICQ Berhenti Beroperasi Bulan Depan

    Software
    2 Cara Rekam Google Meet saat Rapat Tanpa Langganan Premium

    2 Cara Rekam Google Meet saat Rapat Tanpa Langganan Premium

    Software
    Cara Pasang 15 Foto dan Fancam Konser NCT Dream di Lock Screen HP Samsung biar Makin 'Aesthetic'

    Cara Pasang 15 Foto dan Fancam Konser NCT Dream di Lock Screen HP Samsung biar Makin "Aesthetic"

    Gadget
    Oppo Gelar 'Nobar' Final Liga Champions di Jakarta

    Oppo Gelar "Nobar" Final Liga Champions di Jakarta

    Internet
    Microsoft Desak Pengguna Windows 10 Segera 'Upgrade'

    Microsoft Desak Pengguna Windows 10 Segera "Upgrade"

    Software
    Oppo Find N3 Edisi Liga Champions Rilis di Indonesia, Bonus Merchandise UCL

    Oppo Find N3 Edisi Liga Champions Rilis di Indonesia, Bonus Merchandise UCL

    Gadget
    6 Tim E-sports Indonesia Lolos ke Grand Final 'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024

    6 Tim E-sports Indonesia Lolos ke Grand Final "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024

    Game
    Ini Dia Juara 'Free Fire' FFWS SEA Spring 2024, Tim Indonesia 4 Besar

    Ini Dia Juara "Free Fire" FFWS SEA Spring 2024, Tim Indonesia 4 Besar

    Game
    Profil Jensen Huang, Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Orang Nomor Satu di Nvidia

    Profil Jensen Huang, Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Orang Nomor Satu di Nvidia

    e-Business
    Sejarah QR Code, Kode 'Kotak-kotak' yang Terinspirasi dari Permainan Go Board

    Sejarah QR Code, Kode "Kotak-kotak" yang Terinspirasi dari Permainan Go Board

    Internet
    Arti Kata “Lup”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial

    Arti Kata “Lup”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial

    Internet
    HP Xiaomi Redmi A3x Dirilis, Spek Mirip Redmi A3 Beda di Chipset

    HP Xiaomi Redmi A3x Dirilis, Spek Mirip Redmi A3 Beda di Chipset

    Gadget
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com