KOMPAS.com - CEO Yahoo Marissa Mayer dianggap memberi contoh buruk bagi para karyawan dan kaum perempuan pada umumnya. Pasalnya, pasca melahirkan bayi kembar tahun lalu, Mayer enggan mengambil cuti panjang.
Banyak kalangan yang tak sepakat dengan sikap Mayer. Mantan eksekutif Google tersebut dikatakan lebih mementingkan karir ketimbang keluarga.
Berbagai kritik mengalir deras di Twitter. Para netizen merespons kicauan Mayer yang mengatakan dirinya harus rela mengambil cuti pendek pasca bersalin.
.@anitakgran At Yahoo in 2015, every new mom took at least 1 month of maternity leave and nearly 75% took full amount allowed (14 weeks).
— marissamayer (@marissamayer) May 6, 2016
.@anitakgran I understand I'm the exception, and need to be, for all the reasons cited. I find other ways/times to bond with my kids.
— marissamayer (@marissamayer) May 6, 2016.@anitakgran I understand there is a worry about setting the tone, but the data suggests it isn't an issue at Yahoo.
— marissamayer (@marissamayer) May 6, 2016
Mayer hanya cuti selama dua minggu. Padahal, pada umumnya, pekerja Yahoo yang baru melahirkan diperbolehkan mengambil cuti sebulan.
Dilansir KompasTekno, Senin (9/5/2016) dari Cnet, sebanyak 469 pekerja Yahoo yang menjadi ibu pada 2015 lalu mengambil jatah cuti selama 30 hari penuh.
Untuk kondisi tertentu, kata Mayer, beberapa pekerja diizinkan cuti hingga 14 minggu atau sekitar 3,5 bulan. Bahkan, 823 pekerja pria juga mengambil cuti setelah istrinya melahirkan. Sebab, bayi yang baru lahir dianggap membutuhkan perhatian penuh dari orang tuanya.
@marissamayer @anitakgran I don't think that's something to be proud of. Most countries have 1yr maternity & it should be same for paternity
— Colin Brown (@coldwired) May 6, 2016
@marissamayer @anitakgran I am sorry but it should be a year. It is everywhere else in the world. 14 weeks is pathetic
— shimmy (@ingu100) May 6, 2016@marissamayer @anitakgran Company culture and values come from the top. Strange you don't get that.
— Random Internet Guy (@rinetguy) May 6, 2016@marissamayer @anitakgran To me that's the biggest issue, if employees feel pressure to follow the leader's example. Glad it's not the case
— Jean (@TarheelJean) May 6, 2016
Meski menuai banyak kritik, tak sedikit pula yang bereaksi positif atas pilihan Mayer. Mereka menganggap Mayer adalah perempuan kuat yang memegang teguh tanggung jawab pekerjaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.