KOMPAS.com - Facebook menawarkan program konektivitas internet di daerah terpencil melalui drone bikinannya, Aquila, kepada Indonesia. Penawaran tersebut diungkap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu (19/11/2016) lalu.
Namun, rancangan drone tersebut ternyata masih memiliki kelemahan di bagian strukturnya. Saat ini, drone tersebut pun masih dalam proses penyelidikan.
Kelemahan struktur drone Aquila ini terungkap setelah penyelidik keselamatan transportasi AS, NTSB, mengatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi. Penyelidikan tersebut terkait dengan insiden kegagalan struktur (patah) drone Facebook saat uji terbang perdana pada 28 Juni lalu.
Dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (22/11/2016), tidak diketahui struktur atau bagian apa dari drone Aquila yang patah. Yang pasti insiden itu terjadi saat drone Facebook sedang dalam fase mendarat.
Baca: Facebook Tawarkan Drone Penyebar Internet ke Indonesia
NTSB juga mengklasifikasikan kejadian patahnya struktur drone Facebook itu sebagai kecelakaan. Artinya, kerusakan yang dialami drone Facebook cukup substansial. Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau efek kerusakan lain yang dihasilkannya.
Pihak NTSB saat ini sedang menyelidiki kecelakaan tersebut. Hasilnya akan diumumkan dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Insiden drone Facebook yang patah saat uji coba pertama ini menjadi batu sandungan lain bagi upaya Facebook menyebar internet gratis. Sebelumnya, satelit Facebook juga meledak bersama roket Falcon 9 yang membawanya pada September 2016.
Baca: Video Detik-detik Meledaknya Roket Pembawa Satelit Facebook
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.