Sayang, hingga menjelang deadline kompetisi pada 31 Maret 2018, tim-tim peserta dari sejumlah perusahaan swasta tak ada satu pun yang sudah melakukan cukup persiapan untuk bisa terbang ke bulan. Hadiah senilai ratusan miliar dari Lunar Xprize pun dipastikan bakal melayang tanpa pemenang.
Hingga saat ini masih ada lima tim yang aktif dalam lomba Lunar Xprize. Kelimanya mengalami masalah masing-masing sehingga tak mampu menyelesaikan proyek sebelum lewat tenggat waktu.
Google sebenarnya sudah berkali-kali memolorkan deadline kompetisi Lunar Xprize. Dari rencananya diakhiri pada 2012 -lima tahun setelah dimulai pada 2007- dimundurkan menjadi 2014, kemudian mundur lagi menjadi 2015, lantas 2017, hingga terakhir 2018.
"Google saat ini tak berencana memundurkan deadline lagi. Meski demikian, kami senang dengan kemajuan yang dibuat oleh tim-tim peserta dalam sepuluh tahun terakhir," sebut seorang juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Sabtu (27/1/2018).
Walaupun hadiah utama bakal menguap, Lunar Xprize sudah memberikan hadiah milestone sebesar 5,25 juta dollar AS atau Rp 65 miliar kepada para peserta karena membuat pencapaian tertentu.
Para peserta Lunar Xprize sudah berhasil mendemonstrasikan aneka hardware dan software ciptaan mereka untuk mendaratkan wahana di bulan, lalu menjelajahi satelit Bumi tersebut sambil memotret dan merekam video. Ongkos pengembangannya lebih rendah jika dibandingkan dengan misi-misi luar angkasa yang dijalankan pemerintah.
Tujuan sayembara Lunar Xprize sendiri memang untuk mendorong penciptaan wahana penjelajah antariksa dengan biaya rendah oleh pihak swasta. Boleh jadi teknologi yang dibikin oleh para pesertanya nanti bakal membantu kegiatan eksporasi luar angkasa di masa mendatang.
https://tekno.kompas.com/read/2018/01/27/08230027/hadiah-rp-375-miliar-dari-kompetisi-google-melayang-tanpa-pemenang