Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjajal Jam Tangan Huawei Watch GT 2e, Kental Nuansa "Sporty"

Watch GT 2e memang terbilang mirip dengan Watch GT 2. Tapi ada perbedaan kentara dari segi desain yang segera terlihat begitu keduanya disandingkan. Huawei merancang Watch GT 2e dengan nuansa yang lebih sporty, untuk mereka yang gemar berolahraga.

Dua tombol kendali serupa “crown” di sisi kanan Watch GT 2 kini berganti menjadi tombol berbentuk persegi panjang yang tidak terlalu menonjol pada Watch GT 2e.

Fungsinya tetap sama, yakni menjelajahi menu (tombol atas) dan shortcut untuk fitur tertentu yang bisa dipilih sesuai keinginan (tombol bawah).

Bagian bezel antara kedua smartwatch juga berbeda rancangan. Watch GT 2e tak lagi menggunakan deretan angka GMT/second time zone yang menunjukkan waktu 24 jam, melainkan satuan 60 (menit/detik).

Berlubang-lubang, lebih nyaman

Strap alias tali jam tangan terintegrasi langsung ke badan arloji, tanpa melalui lugs yang menonjol. Bentuk keseluruhan Watch GT 2e pun terkesan makin menyatu dan membulat.

Meski di baliknya terdapat pin mirip quick release, strap Watch GT 2e tak bisa dilepas dengan mudah seperti pada Watch GT 2.

Strap Watch GT 2e sengaja dibuat berlubang-lubang (perforated) untuk sirkulasi, supaya lebih nyaman dipakai apabila tangan berkeringat. Strap itu terbuat dari bahan fluoroelastomer atau TPU, tergantung pilihan warna strap.

Kebetuan, unit Watch GT 2e yang dikirimkan ke KompasTekno adalah varian Lava Red dengan strap berwarna merah, serta watch face dan buckle berkelir hitam.

Karena bentuknya yang lebih membulat mengikuti kontur lengan, Watch GT 2e terasa lebih nyaman dibandingkan Watch GT2 saat dikenakan. Strap cukup lembut di kulit dan dapat menjaga arloji tetap di tempatnya tanpa bergesar ketika lengan basah.

Baterai tahan lama

Berbeda dari Watch GT 2 sebelumnya yang tersedia dalam ukuran 46 mm dan 42 mm, Watch GT 2e hanya tersedia dalam satu ukuran, yakni 46 mm. Spesifikasinya identik dengan Watch GT 2 versi 46 mm.

Layar Watch GT 2e menggunakan panel AMOLED berukuran 1,39 inci (454x454 piksel). “Otaknya” adalah chip Kirin A1 dengan RAM 4 GB dan storage berkapasitas 4 GB.

Meski bisa digunakan untuk menyimpan file musik, Watch GT 2e tak dilengkapi dengan loudspeaker, sehingga pengguna harus menyambungkannya ke earphone wireless apabila ingin mendengar lagu.

Watch GT 2e pun tidak bisa digunakan untuk menelepon seperti Watch GT 2. Alih-alih Wear OS buatan Google, Huawei menggunakan sistem operasi buatan sendiri bernama LiteOS. Tampilan dan cara navigasinya sama seperti sebelumnya.

Pengguna cukup menyapukan jari ke arah kanan untuk melihat ringkasan aktivitas fisik, ke atas untuk melihat deretan notifikasi pesan yang diterima, ke bawah untuk mengakses beberapa shortcut, serta ke kiri untuk melihat informasi kesehatan seperti denyut nadi.

Sistem operasi Lite OS, dipadu chip Kirin A1, diklaim membuat baterai Watch GT 2e sanggup bertahan hingga 2 minggu, atau 14 hari dalam sekali pengisian. Daya tahan ini jauh lebih lama dibanding smartwatch dengan sistem operasi Wear OS.

Meski demikian, daya tahan baterai seperti di atas akan terpangkas setengahnya, apabila pengguna mengaktifkan fitur “standby watch face”, alias always-on display yang membuat layar terus-menerus menyala.

Fitness tracker bergaya smartwatch?

Lewat Watch GT 2e (dan update firmware untuk Watch GT 2), Huawei menambahkan fungsi baru berupa pengukur saturasi oksigen dalam darah.

Hasil monitoring kesehatan, termasuk denyut nadi, pola tidur, dan lain-lain bisa dipantau lewat aplikasi Huawei Health yang sekaligus mensinkronisasikan Watch GT 2e dengan ponsel.

Watch GT 2e dibekali dengan kemampuan tracking untuk 15 jenis olahrga, termasuk berlari, bersepeda, berenang, hingga triathlon. Huawei turut membenamkan dukungan GPS dan GLONASS, untuk pelacakan rute saat berolahraga di luar ruangan.

Lantaran fitur-fitur kesehatannya yang lumayan lengkap, dan minimnya aplikasi pihak ketiga di ekosistem LiteOS, maka smartwatch Watch GT dari Huawei ini sering disebut sebagai fitness tracker berbodi smartwatch.

Watch GT 2e merupakan perangkat pertama dalam lini smartwatch ini yang meninggalkan desain ala arloji konvensional, dan lebih fokus ke fungsi olahraga, sehingga kesan fitness tracker kental terasa.

Seperti Watch GT 2 sebelumnya, Watch GT 2e juga anti air dengan ketahanan hingga 5 ATM atau 50 meter di bawah permukaan air. Pengguna pun bisa tetap mengenakannya sambil berenang.

Selain penyuka olahraga, Watch GT 2e agaknya juga ditujukan bagi konsumen berusia muda. Ini antara lain terlihat dari beberapa pilihan watch face yang bergaya dinamis dan casual, seperti “graffiti”, “comic”, dan “fragmented”.

Rangkaian watch face tersebut cocok dan bisa dipasang di Watch GT 2e lewat aplikasi Huawei Health, tapi tidak tersedia untuk Watch GT 2.

Soal harga, Huawei memasarkan Watch GT 2e di Indonesia dengan banderol Rp 2,2 juta. Pre-order sudah bisa dilakukan saat ini di toko resmi Huawei di e-commerce JD.id dan Blibli, mulai 24 April hingga 4 Mei 2020.

Harga tersebut lebih murah dibandingkan Watch GT 2 yang dijual Rp 2,8 juta pada saat peluncuran.

Untuk melihat sosok Huawei Watch GT 2e dari segala sisi, silakan simak rangkaian fotonya dalam galeri di tautan berikut.

https://tekno.kompas.com/read/2020/05/02/19120057/menjajal-jam-tangan-huawei-watch-gt-2e-kental-nuansa-sporty-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke