Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IMF Desak El Salvador Setop Gunakan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

IMF menyoroti sifat mata uang kripto yang tidak stabil serta risiko yang besar pada stabilitas keuangan hingga perlindungan konsumen.

IMF dilaporkan telah memperingatkan Presiden El Salvador Nayib Bukele tentang risiko yang ditimbulkan dari penggunaan cryptocurrency terhadap negara.

Dalam sebuah pernyataan di laman resmi IMF, dewan direksi IMF telah mendesak pihak berwenang El Salvador untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang Bitcoin di sana dengan cara menghapus status Bitcoin sebagai alat pembayaran sah (legal tender).

Fluktuasi harga Bitcoin

Desakan IMF itu bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, sejak El Salvador mulai memberlakukan Bitcoin sebagai alat tukar yang sah pada September 2021 lalu, harga Bitcoin terus bergerak naik turun.

Bahkan sempat melonjak ke level tertinggi sekaligus anjlok ke level terendah.

Angka itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada April 2021, saat Bitcoin diperdagangkan di kisaran 63.000 dollar AS (Rp 924 juta).

Namun, pada rentang waktu November 2021 hingga Januari 2022 ini, harga Bitcoin justru tercatat mengalami penurunan hingga 50 persen sejak harga tertinggi November 2021.

Pekan lalu, tepatnya pada 24 Januari 2022, harga Bitcoin anjlok hingga menyentuh level 33.184 dollar AS atau sekitar Rp 475,8 juta per keping.

Angka itu disebut merupakan harga terendah Bitcoin dalam 6 bulan terakhir. Pantauan KompasTekno di situs CoinDesk pada Jumat (28/1/2022) siang, harga Bitcoin mulai merangkak naik ke level 37,405 dollar AS atau setara Rp 538,5 juta per kepingnya.

Menurut laporan Forbes, El Salvador sendiri mulai membeli Bitcoin sejak 2021 lalu ketika Bitcoin diperdagangkan di level 50.000 dollar AS per keping. Kini, El Salvador diyakini sudah membeli setidaknya 1.800 keping Bitcoin.

Dikritik warga hingga bagikan Bitcoin gratis

Selama ini, mata uang resmi El Salvador adalah dollar AS. Dengan adopsi Bitcoin ini, menjadikan El Salvador sebagai negara pertama di dunia yang mengadopsi mata uang kripto sebagai alat tukar resmi.

Untuk mendorong adopsi Bitcoin di dalam negeri, pemerintah El Salvador membagikan Bitcoin secara cuma-cuma untuk masyarakat.

Bitcoin yang dibagikan senilai 30 dollar AS (sekitar Rp 426.000) untuk setiap warganya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Jumat. Syaratnya, warga di sana hanya perlu mengunduh aplikasi Chivo, dompet digital Bitcoin milik Pemerintah El Salvador.

Meski sudah diresmikan, kebijakan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah ini ternyata tak lepas dari kritik masyarakat.

Menurut survei yang dilakukan Central American University, hampir 70 persen masyarakat El Salvador tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Sebagian besar orang di sana juga mengaku tidak yakin bagaimana menggunakan mata uang digital tersebut. Terlebih, sebuah riset melaporkan bahwa sekitar 70 persen orang dewasa di sana tidak memiliki rekening bank.

Jika desakan tak digubris, IMF memperingatkan bahwa El Salvador bakal kesulitan mendapatkan pinjaman dari lembaga dana moneter internasional itu.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa El Salvador melakukan negosiasi dengan IMF untuk mendapatkan pinjaman sebesar 1,3 miliar dollar AS.

Ada kemungkinan IMF tidak akan mengabulkan permohonan pinjaman tersebut bila El Salvador tetap "ngeyel" memberlakukan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya.

https://tekno.kompas.com/read/2022/01/29/14020007/imf-desak-el-salvador-setop-gunakan-bitcoin-sebagai-alat-pembayaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke