Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google Rilis Fitur Anti-stalker di Android, Deteksi AirTag Tak Dikenal

Kini, Google resmi menggelontorkan fitur bernama "Unknown Tracker Alerts" itu, untuk perangkat dengan sistem operasi Android 6.0 atau lebih baru.

Saat ini, fitur tersebut baru bisa digunakan dengan Apple AirTags. Kendati begitu, Google memastikan sedang bekerja sama dengan pabrikan perangkat pelacakan yang lainnya.

Cara kerja fitur anti-stalker Google ini, pengguna Android bakal mendapatkan notifikasi jika ponsel mereka mendeteksi alat pelacak Bluetooth yang tidak dikenal, seperti AirTag yang bukan punya mereka.

Saat notifikasi itu diketuk, pengguna bakal bisa melihat lokasi alat pelacak tersebut berada di mana.

Setelah ditemukan, pengguna dimungkinkan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar alat pelacak itu.

Pengguna cukup mendekatkan alat pelacak tersebut dengan ponsel, dan alat tersebut pun akan membagikan nomor serial perangkat, serta empat digit terakhir dari nomor telepon pemilik alat pelacak.

Smartphone juga akan memberikan tips kepada pengguna terkait cara menonaktifkan perangkat Bluetooth itu. Sehingga, pemilik perangkat penanda tidak bisa mendapatkan informasi lanjutan seputar lokasi pengguna.

Setelah itu, ketuk tombol "Scan now". Proses pemindaian ini akan mengambil waktu sekitar sepuluh detik.

Begitu proses tersebut selesai, pengguna akan disuguhkan daftar perangkat pelacakan Bluetooth di sekitarnya, yang terpisah dari pemiliknya. Dari situ, pengguna mendapatkan tips untuk menonaktifkan perangkat itu.

Seperti yang sebelumnya disebutkan, Google sudah mulai menggulirkan fitur "Unknown Tracker Alerts" untuk perangkat dengan sistem operasi Android 6.0 dan lebih baru.

Pantauan KompasTekno, fitur ini belum tersedia di kedua ponsel Android yang kami gunakan, lebih rincinya smartphone dengan Android versi 9 dan 11. Oleh karena itu, pengguna dianjurkan untuk terus mengecek ketersediaan fitur tersebut di ponsel Android yang dimiliki.

Jika versi Android masih di bawah Android 6.0, pengguna bisa segera melakukan pembaruan (update) dengan menuju "Settings" > "System" > dan "System Update".

Tunda update Find My Device

Tak hanya meluncurkan "Unknown Tracker Alerts", Google juga mengumumkan penundaan untuk peluncuran update fitur Find My Device.

Jika belum familier, pembaruan ini memungkinkan pelacakan perangkat pengguna, mulai dari headphone hingga ponsel, meski dalam keadaan offline atau tidak mendukung layanan lokasi.

Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, yang mana fitur hanya bisa melacak perangkat hilang, jika perangkat masih dalam keadaan aktif dan tersambung internet.

Dengan pembaruan ini, fitur tersebut juga dipastikan bakal mendukung alat pelacak lainnya yang dibesut Tile, Chipolo, dan Pebblebee. Sejumlah perangkat audio seperti Pixel Buds serta headphone dari Sony dan JBL pun akan didukung.

Awalnya, pembaruan fitur ini dipastikan bakal meluncur musim panas ini di Android. Namun demikian, Google memutuskan untuk menunda peluncuran update tersebut, hingga Apple menerapkan perlindungan untuk iOS.

Sebab saat ini, Google dan Apple masih dalam tahap finalisasi standar industri yang baru untuk alat pelacak Bluetooth, sebagaimana dikutip KompasTekno dari GSMArena, Senin (31/7/2023).

Diwartakan sebelumnya, Google dan Apple telah menjalin kerja sama untuk mengatasi masalah penyalahgunaan perangkat Bluetooth, yang kerap digunakan para stalker untuk melacak secara ilegal.

Adapun kerja sama ini dilakukan dengan mengajukan standar industri baru, untuk memerangi penyalahgunaan alat pelacak itu.

Standar baru tersebut mewajibkan para produsen alat pelacak, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan pelacakan lokasi yang dapat membahayakan pengguna.

Jadi, ketika pengguna mengalami pelacakan yang tidak diinginkan, alat pendeteksi harus mampu mendeteksi dan memperingatkan individu tersebut.

Standar yang kedua, produsen alat pelacak juga harus memberi petunjuk terkait cara mencari, dan menonaktifkan perangkat kepada setiap pengguna.

Sejauh ini, standar baru tersebut sudah disepakati dan didukung oleh Samsung, Tile, Chipolo, Pebblebee, serta beberapa pihak lainnya.

Google dan Apple juga menggandeng berbagai organisasi advokasi seperti National Network to End Domestic Violence (NNED), yang memahami penyalahgunaan alat pelacak Bluetooth.

Adapun draf standar baru tersebut sudah dikirimkan juga ke Internet Engineering Task Force (IETF), organisasi terkemuka yang mengembangkan standar industri.

Selama tiga bulan sejak Mei lalu, pihak-pihak yang terlibat dimungkinkan untuk meninjau ulang dokumen dan mempertimbangkan masukan lainnya. Apple dan Google dilaporkan bakal menerapkan aturan tersebut di perangkat Android dan iOS di masa mendatang.

https://tekno.kompas.com/read/2023/07/31/07000097/google-rilis-fitur-anti-stalker-di-android-deteksi-airtag-tak-dikenal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke