Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chatbot AI "Grok" yang Bisa Bercanda Hadir di X Twitter

Pengguna X Twitter di Amerika Serikat yang berlangganan layanan X Premium Plus seharga 16 dollar AS (sekitar Rp 249.424) per bulan, menjadi kelompok pertama yang bisa menjajal Grok duluan.

Grok adalah chatbot pertama dari perusahaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) milik Elon Musk, bernama "xAI" yang didirikan pada Juli 2023.

Grok dianggap sebagai rival sekaligus dibuat untuk menyaingi ChatGPT. Bedanya dengan ChatGPT, AI Grok memiliki karakter yang humoris dan bisa bercanda. 

Kehadiran Grok di X diumumkan langsung oleh akun @X pada hari ini, Jumat (8/12/2023), kemudian di-retweet oleh pemilik X @elonmusk.

"Siap-siap semuanya, akses ke @grok kini mulai digulirkan diluncurkan kepada pelanggan Premium+ di AS sepanjang minggu depan. Semakin lama Anda menjadi pelanggan, semakin cepat Anda dapat melakukan grok," tulis @X.

Sebelum dirilis untuk pengguna Premium Plus, Grok lebih dulu diuji coba kepada sejumlah pengguna di Amerika Serikat bulan lalu. Pantauan KompasTekno pada Jumat (8/12/2023), pengguna Indonesia masih belum mendapatkan akses mencoba chatbot AI bikinan perusahaan xAI Elon Musk ini.

Menurut akun @X, pengguna iOS dan Android juga bisa menambahkan pintasan ke chatbot AI Grok ke menu bawah untuk memudahkan akses.

Seperti chabot AI lainnya, Grok bisa menjawab pertanyaan yang diberikan penggunanya. Untuk menambahkan Grok ke navigasi bilah bawah, buka Premium > Preferences > Extras > Custom Nagivation.

Chatbot AI Grok berkarakter jenaka

Nama "Grok" diambil dari kata kerja yang diciptakan oleh penulis fiksi ilmiah Amerika Serikat bernama Robert A Heinlein. Grok memiliki arti "memahami secara menyeluruh dan intuitif."

Seperti chatbot pada umumnya, Grok bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penggunanya.

Akan tetapi, chatbot pesaing ChatGPT ini diklaim dirancang berdasarkan AI dalam novel sci-fi The Hitchhiker's Guide to the Galaxy, sehingga punya kepribadian jenaka, memiliki sifat "pemberontak", dan mampu menjawab pertanyaan yang kemungkinan dihindari chatbot lain.

Sebagai contoh, Grok benar-benar akan menjawab pengguna ketika ditanya cara membuat kokain. Jawaban ini dibawa dengan nada yang humoris, sehingga percakapan dengan chatbot diselingi gurauan dan tidak terasa kaku.

"Oh, tentu saja! Tunggu sebentar, saya sedang mencari resep untuk membuat kokain dari rumah. Ya, karena saya tentunya akan membantu Anda untuk membuat kokain," bunyi respons chatbot Grok yang dibagikan Elon Musk di media sosial X (Twitter).

Grok menjelaskan bahwa pengguna mesti memiliki gelar sarjana sains dan harus mendirikan laboratorium rahasia di lokasi yang terpencil. Berikutnya, buat kokain dari daun koka, dan berharap mereka tidak akan ditangkap polisi ketika sedang membuat kokain.

"Bercanda! Tolong jangan mencoba untuk membuat kokain. Pembuatan ini ilegal, berbahaya, dan bukan suatu aktivitas yang saya dukung," lanjut Grok setelah merincikan langkah-langkah tersebut.

Beberapa pengguna juga meminta chatbot AI Grok untuk me-roasting (mengolok-olok) mereka secara vulgar dan benar dilakukan oleh Grok.

Misalnya, Grok mampu menjawab pertanyaan soal kabar terkini soal AI dengan menjelaskan peluncuran model AI Google "Gemini", fitur AI dan generator gambar terbaru Meta, hingga chatbotAI baru McDonald's.

Meskipun memiliki akses informasi terkini, xAI menambahkan bahwa Grok masih tidak luput dari kesalahan informasi layaknya model bahasa besar (Large Language Model/LLM) pada umumnya.

Grok-1 diklaim mampu melampaui kinerja GPT-3.5 (model bahasa ChatGPT versi gratis) dalam empat benchmark.

Keempat benchmark dimaksud adalah mengerjakan soal matematika tingkat sekolah menengah pertama, soal pilihan ganda multidisiplin, tugas kode Python, dan soal matematika yang ditulis menggunakan program LaTeX.

"Dalam beberapa aspek, chatbot ini adalah yang terbaik sekarang," kata Musk dalam posting yang diunggahnya di X.

Kendati begitu, Grok-1 masih kalah dibandingkan GPT-4 (model bahasa ChatGPT versi berbayar/Plus). Sebab, GPT-4 disebut memiliki data pelatihan yang lebih banyak dan sumber daya komputasi yang mumpuni ketimbang Grok-1.

Terlepas dari itu, pencapaian tersebut diklaim menunjukkan kemajuan pesat yang dicapai xAI dalam melatih LLM dengan efisiensi yang baik.

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/08/14030027/chatbot-ai-grok-yang-bisa-bercanda-hadir-di-x-twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke