Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meluas, Larangan Penggunaan iPhone di Pemerintahan China

Pelarangan tersebut kini makin luas. Setelah diberlakukan di setidaknya tiga kementerian dan badan usaha pemerintah China pada September lalu, larangan penggunaan iPhone kini berlaku di sejumlah lembaga pemerintah daerah.

Angka pastinya belum terungkap. Namun, hingga Desember ini beberapa perusahaan "BUMN" China dan departemen pemerintah di delapan provinsi sudah menginstruksikan karyawan agar tidak memakai iPhone.

Beberapa di antara provinsi yang menginstruksikan kebijakan tersebut yakni provinsi Zhejiang, Shandong, Liaoning dan Hebei. Padahal, Hebei merupakan lokasi pabrik perakitan iPhone terbesar di dunia.

Menurut laporan Bloomberg, instruksi itu bahkan sudah digalakkan sejak 1-2 bulan ke belakang,

Selain itu, para staf juga dilarang memakai perangkat teknologi merek luar, bukan hanya iPhone. Sebagai gantinya, mereka dianjurkan memakai perangkat teknologi merek lokal.

Adapun China memang sudah berupaya mengurangi ketergantungannya dari teknologi asing selama satu dekade lebih. Caranya dengan meminta perusahaan milik negara seperti bank untuk beralih ke software buatan lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor lokal.

Terlepas dari larangan penggunaan iPhone dan perangkat teknologi lainnya di China, aturan ini sebatas untuk lingkungan pemerintah saja. Penjualan iPhone di China atau penggunaan ponsel tersebut oleh masyarakat setempat tidak dilarang.

"China belum mengeluarkan undang-undang dan aturan yang melarang pembelian iPhone Apple atau ponsel merek asing," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning September lalu.

Sebelumnya, China melarang penggunaan iPhone di sejumlah lembaga pemerintahan yang ada di Beijing dan Tianjin pada September lalu.

Dengan bertambahnya lembaga pemerintah dan perusahaan milik negara yang menerapkan aturan yang sama, maka larangan iPhone kini kian meluas di negeri Tirai Bambu tersebut, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (20/12/2023).

Pelarangan penggunaan iPhone di China secara terbatas ini membuat hubungan Amerika Serikat (AS)-China makin panas. Kedua negara ini kerap melakukan aksi pemblokiran terhadap teknologi dan layanan satu sama lain, dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, AS membatasi ekspor semikonduktor canggih untuk mengurangi kekuatan militer China. Negara Paman Sam juga sebelumnya lebih dulu memasukkan nama beberapa perusahaan asal China ke dalam daftar hitam (entity list), seperti Huawei dan ZTE.

AS juga masih menebar ancaman untuk memblokir TikTok dengan alasan mengancam keamanan nasional.

Di sisi lain, China juga telah memblokir salah satu perusahaan asal AS bernama Micron, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan pembuat chip terbesar di AS. Alasan pemblokiran ini tak lain adalah ancaman keamana nasional.

China juga mengeluarkan kampanye dan aturan baru untuk mengurangi ketergantungannya terhadap teknologi asing sebanyak mungkin. Tujuannya, agar negara bisa mengembangkan lebih banyak rantai pasokan domestik dan memenuhi kebutuhan vendor secara independen.

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a

Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/20/09020077/meluas-larangan-penggunaan-iphone-di-pemerintahan-china

Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke