Masih banyak pengguna internet awam yang beranggapan internet bisa ”menciptakan keajaiban marketing” tanpa kerja keras. Internet dianggap seolah sebagai sesuatu yang nilainya hi-tech, canggih, melampaui akal sehat konvensional, dan bisa mempercepat kaya seperti cerita-cerita dunia dongeng tentang kesuksesan Google atau Yahoo!.
Celah psikologis ini dimanfaatkan oleh para pengiklan yang memindahkan bisnis konvensional (yang sebagian banyak berbau money game) ke bisnis online. Hanya mengubah cara merekrut orang dari presentasi tatap muka ke email, iklan online atau website, dan mengganti istilah ”downline” dengan istilah ”reseller” sudah banyak yang ”luluh lantak” hatinya dan merasa percaya bahwa ini benar-benar keajaiban internet.
Padahal, yang sering terjadi hanyalah pemanfaatan celah psikologi pengunjung awam yang tak paham soal teknologi internet. ”Cetak uang gratis dari ATM,” begitu salah satu bunyi iklan.
Di iklan baris lain mengatakan, ”Programmer kami telah bekerja menciptakan sistem ini.” Di iklan yang satunya lagi sudah beda kalimatnya, ”Hacker kami telah berhasil menciptakan bla... bla... bla....” Seolah memperkuat bahwa apa yang ditawarkan benar-benar bisa mempercepat kaya.
Beberapa situs lama memilih untuk menggunakan bahasa pemasaran yang lebih sopan dengan mengatakan internet merupakan sarana pemasaran yang andal. Mereka akan memberi contoh-contoh kesuksesan yang pernah diraih seseorang, tapi tak jelas bagaimana cara meraih sukses itu. Apakah menjual sebuah produk ataukah hanya menjual script (program membuat website untuk jualan produk serupa) atau e-book semata?
Esensinya tetap sama, yaitu adanya ketidakjujuran dalam metode mencapai kesuksesan itu karena kebanyakan dari mereka tidak menjual produk konvensional melalui internet, tapi hanya menjual ”rantai korban” yang akan menjadi agen pemasaran ”kecap-kecap” manis itu.
Karena itu, sebelum mempercayai sesuatu itu logis atau tidak dan benar atau bohong, mau tidak mau harus bertanya dulu kepada pelaku yang pernah mencoba. Sayangnya, review berbagai produk online seperti itu masih langka di Indonesia. Akibatnya, korban-korban money game semakin banyak dan mereka akan terus merekrut korban lainnya.
Di antara iming-iming cepat kaya di internet, mudah saja menandainya: mereka sama-sama menggunakan bahasa berlebihan dan tak jelas apa produk yang dijualnya. Mesin pencari merupakan cara yang mudah untuk melacak keberadaan mereka.
Jika misalnya menemukan iklan ”Produk Ajaib Cepat Kaya”, masukkan ke mesin pencari nama produk tersebut untuk mencari tahu respons pengunjung lainnya, contohnya: produk ajaib cepat kaya bohong. Jika pernah ada yang melaporkan produk tersebut bohong, di mesin pencari akan menampilkan pembicaraan soal pro dan kontra produk tersebut.
Tak semuanya sama