Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netbook, Revisi Ulang Fungsi PDA

Kompas.com - 21/07/2008, 10:10 WIB

Oleh AW SUBARKAH

MENENTENG notebook sekarang ini memang sudah tidak praktis lagi, tetapi fungsi komputasi seutuhnya dan kenyamanan mengoperasikan masih sulit digantikan perangkat kecil. Maka, tidak heran jika notebook masih terlihat di tempat-tempat ngopi, ruang tunggu bandara, selain masih menjadi perangkat standar bagi tamu hotel.

Sejauh ini sudah berbagai upaya dilakukan, termasuk yang sangat populer adalah menggunakan perangkat seperti personal digital assistant (PDA) phone, di mana sebagian sudah bisa menggantikan fungsi komputer jinjing, termasuk ponsel dengan layar gulung dan proyektor mini, juga keyboard maya, tetapi tetap saja masih menambah keribetan dan belum praktis.

Setidaknya menulis (baca: mengetik) dengan nyaman dan cepat pada perangkat kecil ini masih menjadi kendala, dua ibu jari untuk menekan tombol pada QWERTY keyboard belum bisa menggantikan kecepatan penggunaan jari tengah dan telunjuk. Belum lagi dengan layar yang masih sekitar 3 atau 4 inci masih menjadi kendala pada kenyamanan mata.

Bahkan, peran PDA phone sekarang ini semakin terdesak dengan munculnya ponsel-ponsel pintar yang lebih mungil. Untuk kebutuhan darurat, smartphone sudah bisa menggantikan PDA phone, berkembangnya fenomena mobile web memberikan peluang lebih besar pada perangkat-perangkat kecil, membaca e-mail sudah bisa dilakukan melalui ponsel.

Para vendor ponsel lebih menyukai pendekatan ringkas dibandingkan dengan solusi rumit produk-produk yang dibuat vendor komputer melalui notebook dan keturunannya. Bahkan, sempat produsen komputer seperti Hewlett Packard (HP) tidak mau produk PDA buatannya disebut ponsel PDA.

Hal seperti ini yang tampaknya "menghalangi" proses konvergensi seutuhnya pada teknologi informatika dan komunikasi (TIK). Untuk menggantikan komputer kecil, vendor ponsel lebih menyukai pendekatan bergaya communicator dari Nokia. Bahkan, bentuk seperti Nokia E90 masih dirasakan besar bagi pengguna ponsel untuk bisa diselipkan di dalam saku.

Ada pendekatan lain dengan membuat notebook mini, tetapi biaya tidak bisa ditekan. Sementara notebook ukuran layar kecil (sekitar 8 inci), selain masih terkesan berat, juga harganya mengalahkan notebook yang lumrah.

Upaya lain seperti yang dilakukan Microsoft melalui proyek Origami, yang tiga tahun lalu diperkenalkan secara besar-besaran di Barcelona, Spanyol, dalam hajat 3GSM Congress. Proyek ini melahirkan sebuah notebook supermini, serupa dengan layar kurang dari 8 inci yang dikenal dengan nama Ultra Mobile PC (UMPC).

Langkah vendor komputer dalam upayanya membuat perangkat notebook yang ideal untuk kondisi mobile masih berlanjut. Salah satunya yang diprakarsai pembuat prosesor terkenal, Intel, dengan nama netbook, sebuah solusi yang menyerupai UMPC dengan penawaran harga yang menggiurkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com