Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Bahaya Tsunami Masih Rendah

Kompas.com - 07/11/2008, 14:53 WIB

DENPASAR, JUMAT - Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat Bali soal ancaman bencana tsunami khususnya di sekitar kawasan pantai, masih dinilai kurang. Karenanya, Badan Meteorologi dan Geofisika Regional III Denpasar berharap pemasangan enam menara peringatan di lokasi Nusa Dua, Seminyak, Kuta, Kedonganan, Tanjung Benoa dan Sanur ini mampu menjadi tanda kewaspadaan masyarakat pesisir.  

 

Pengoperasian uji coba sudah berjalan tahun lalu. Namun, secara nasional enam menara peringatan dengan 12 menara lainnya di Banda Aceh dan Padang akan diresmikan dan dibunyikan secara bersama selama kurang lebih lima menit pada 11 November mendatang pada pukul 16.00 . Selanjutnya, menara peringatan itu akan dibunyikan sebulan sekali pada tanggal 26 untuk latihan masyarakat menghadapi bencana.  

 

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Regional III Denpasar Sutrisno mengatakan pelatihan membunyikan peringatan tsunami itu penting menjadi bagian pembelajaran terhadap masyarakat. pulau

"Bali merupakan salah satu pulau yang rawan terhadap bencana tsunami. Uji coba ini juga melatih masyarakat ketika mendengar sirene dapat langsung meneruskan dengan membunyikan kul-kul (ketongan dari kayu), bambu, atau lainnya sebagai tanda bahaya kepada warga lainnya," kata Sutrisno, Jumat (7 /11).  

 

Menurutnya, Pulau Dewata menjadi salah satu pulau yang rawan terjadinya tsunami karena tercatat dari karakter gempa bumi. Dalam waktu bebera pa bulan terakhir ini, lanjutnya, frekuensi gempa bumi di wilayah Nusa Tenggara dan Bali lebih dari 400 kali per bulan.  

 

Lebih lanjut dikatakannya, gempa kerap terjadi di dasar laut dengan kedalaman kurang dari 40 kilometer dan patahannya terjadi secara ve rtikal. "Hanya saja, gempa tersebut terjadi dalam kekuatan di bawah tujuh scala richter. Tsunami biasa terjadi dengan kekuatan d iatas 7 scala Richter," ujarnya.  

 

Berdasarkan sejarah, di Bali pernah terjadi dua kali tsunami kecil setinggi dua hingga tiga meter, yakni akibat tsunami Sumbawa pada tahun 1997 dan tsunami Banyuwangi pada tahun 1994. Hal ini, menurut Sutrisno, kian membuktikan Bali terletak diantara daerah yang rawan terjadi tsunami.  

 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemprop Bali I Nyoman Puasa Aryana mengatakan latihan mendengar sirine sebagai peringatan dini terhadap masyarakat di wilayah pesisir pantai mampu menjadikan masyarakat tanggap bencana. Ia juga berharap tanggapnya masyarkat mampu pula mencegah jatuhnya korban jiwa. Terlebih lagi, kebany akan pantai di Bali merupakan pantai wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com