Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo, Pansus G30S/PKI dan Pansus Ken Arok

Kompas.com - 15/11/2008, 15:48 WIB

KEDIRI, SABTU - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto Djojohadikusumo, mempertanyakan kepada DPR, mengapa tidak sekalian membentuk panitia khusus (pansus) G30S-PKI yang juga sama-sama menimbulkan banyak korban jiwa.
     
"Kalau bisa jangan hanya Pansus Orang Hilang, tapi bentuk juga pansus G30S-PKI, pansus Madiun 1948, pansus Ken Arok yang melakukan kudeta di zaman Majapahit," katanya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
     
Pernyataan Prabowo itu merupakan tanggapan atas rencana Pansus Orang Hilang di DPR yang hendak memanggilnya dalam kasus hilangnya sejumlah aktivis pada 1997-1998.
     
Sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang disebut-sebut ikut mendalangi kasus penculikan sejumlah aktivis pada saat itu, Prabowo diminta bertanggung jawab.
     
"Itu kejadian 10 tahun yang lalu yang sekarang coba diungkit-ungkit lagi. Bagi saya, ini merupakan manuver politik sebagian anggota DPR," katanya.
      
Pria yang sedang mencari simpati masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan 2009 itu menyayangkan pembentukan Pansus Orang Hilang oleh DPR.
     
"Kalau setiap masa lalu diungkit-ungkit hanya untuk kepentingan politik kelompok tertentu, maka kapan majunya negara ini," kata Prabowo saat ditemui usai menghadiri acara Dies Maulidiyah Institut Agama Islam Tribakti di Aula Al Muktamar, Ponpes Lirboyo, Kediri itu.
      
Ia mencontohkan Vietnam dan Korea Selatan yang pertumbuhan perekonomiannya sangat pesat adalah karena para pemimpin dan elite politiknya tidak mau mengungkit-ungkit peristiwa masa lalu.
     
"Lha wong kita ini sudah berkali-kali mengadakan rekonsiliasi nasional, tapi tetap saja tidak bisa menjadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk membangun masa depan," katanya.
     
Oleh sebab itu kendati sekarang orang meributkan masalah orang hilang di awal kejatuhan rezim Orde Baru itu, dia akan tetap berkonsentrasi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang diperjuangkan melalui partainya.       
     
"Peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan merupakan esensi dari program pembangunan di Indonesia. Tapi sayangnya, banyak orang yang mengabaikannya dengan membiarkan sumber daya alam kita dikuasai oleh negara lain," kata Prabowo.
     
Ditanya mengenai target perolehan suara Partai Gerindra pada Pemilu 2009, dia hanya berujar, "Insya Allah baik dan cita-cita tercapai".
     
Ia mengklaim partai yang didirikannya itu didukung masyarakat kecil karena programnya memang menyentuh pada hajat hidup mereka. Prabowo melakukan kunjungan ke Ponpes Lirboyo sejak Jumat (14/11) malam dengan menghadiri "Halaqah dan Istigasah" bersama para pengasuh Ponpes Lirboyo dan para ulama NU se-Eks Keresidenan Kediri.
     
Dari Lirboyo, Prabowo dan rombongan terbang dengan menggunakan helikopter menuju Blitar untuk berziarah ke Makam Bung Karno, Sabtu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com