Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Meteor di Langit Pagi

Kompas.com - 01/01/2009, 16:12 WIB

JAKARTA, KAMIS - Bagi para pengamat langit, hujan meteor Gemini yang disertai penampilan bulan yang hampir purnama dianggap sebagai pertunjukkan meteor terindah sepanjang tahun. Namun bila kita jeli, pertunjukkan meteor yang tak kalah menarik akan segera tiba, meski Bulan tidak akan ikut tampil.

Bila Anda tertarik ingin menyaksikannya, catatlah tanggal ini, 3 Januari 2009, Sabtu dini hari. Tanggal itulah puncak hujan meteor Quadrantid - yang sulit diprediksi kedatangannya - akan terjadi. Bila pada saat itu langit cerah, maka penonton akan disuguhi satu atau dua hujan meteor setiap menit, satu atau dua jam sebelum fajar.

Quadrantid merupakan salah satu hujan meteor tahunan paling deras meski berlangsung singkat saja. Adolphe Quetelet dari Observatorium Brussel menemukan hujan meteor itu tahun 1830an, diikuti laporan-laporan astronom lain dari Eropa dan Amerika.

Hujan meteor itu kemudian dinamai berdasar gugusan bintang kuno Quadrans Muralis alias Dinding Quadrant, yang dilukiskan di atlas perbintangan abad 19 berada di antara ujung gugusan bintang Big Dipper (Ursa Major atau Beruang besar) dan kepala gugusan bintang Draco (Naga).

Meski bila terlihat, Quadrantid akan menjadi pertunjukkan elok, namun sayang hujan cahaya ini jarang terlihat karena pengaruh berbagai faktor. Puncak hujannya sendiri hanya berlangsung selama delapan jam (bandingkan dengan puncak hujan meteor Perseid di bulan Agustus yang berlangsung dua hari). Ini menunjukkan bahwa aliran partikel yang menghasilkan hujan meteor ini tak terlalu besar, mungkin hanya komet kecil saja.

Adapun sumber partikel Quadrantid telah lama menjadi teka-teki. Sampai kemudian Dr. Peter Jenniskens, seorang astronom di SETI Institute di Mountain View, California menemukan bahwa orbit 2003 EH1 - asteroid kecil yang ditemukan Maret 2003 - berada pada jalur hujan meteor. Ia yakin bahwa batu sepanjang 2 km itu merupakan sumber partikel Quadrantid, yang membara saat memasuki atmosfer Bumi. Beberapa orang menduga asteroid ini merupakan inti komet C/1490 Y1 yang hilang.

Karena waktu pertunjukkannya singkat dan tak menentu, tak heran bila hujan meteor Quadrantid tidak sepopuler hujan meteor tahunan lainnya. Meski demikian tak ada salahnya bila kita mencoba menengok langit Sabtu dini hari mendatang. Bila beruntung, nyala-nyala api dengan ekor panjang keperakan akan mempertunjukkan tariannya di langit yang cerah. Wow...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com