Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tunggu Bantuan

Kompas.com - 07/01/2009, 06:10 WIB

MANOKWARI, KOMPAS — Sejak dua hari berada di pengungsian korban gempa bumi, warga Distrik Sidey, Manokwari, Papua Barat, Selasa (6/1), masih tidur beralaskan daun pisang di semak-semak. Mereka adalah sebagian pengungsi yang belum memperoleh bantuan makanan dan obat-obatan.

Hingga Selasa petang Posko Penanggulangan Bencana Papua Barat mencatat jumlah korban tewas bertambah tiga orang sehingga total jumlah korban tewas menjadi empat orang. Mereka adalah Dominggus Yekwan (36), Avit Yesnat (9), dan Novelina Mofu (3 minggu).

Tiga korban tewas merupakan warga Distrik Abun di Kabupaten Sorong yang tertimpa reruntuhan. Satu korban lainnya juga tertimpa bangunan di Manokwari.

Sementara itu, jumlah pengungsi Manokwari bertambah menjadi 17.500 orang dari 14.059 orang. Di Sorong tidak ada pengungsi.

Berdasarkan pantauan Kompas di Kampung Sidey, sekitar 120 kilometer dari Manokwari, ratusan warga masih tinggal di bawah puluhan terpal yang diikat di antara ranting pohon. Mereka dalam lingkungan lembab dan becek karena musim hujan.

Mereka berasal dari Sidey, pantai yang berjarak 3 kilometer dari lokasi pengungsian. Warga pantai ini masih takut kembali ke rumah mereka karena saat gempa terjadi, air laut sempat surut sejauh 200 meter.

Hendrik Moktis (37), pengungsi, mengaku belum pernah mendapatkan bantuan apa pun. Untuk minum dan mencuci, pengungsi mengandalkan sungai kecil di lokasi.

Kepala Distrik Sidey Nixon Rumfabe mengatakan, data korban sebagai syarat mendapatkan bantuan telah dilaporkan kepada pemerintah daerah.

Penanggung jawab Puskesmas Sidey, Andaris Moktis, menuturkan, pihaknya menangani sejumlah anak balita yang diare karena pengungsi umumnya minum air mentah yang memicu diare.

Wakil Bupati Manokwari Dominggus Buiney berjanji akan mengecek pendistribusian bantuan ke Sidey. Keterlambatan pendistribusian tak akan terjadi jika aparat distrik dan kampung sigap melaporkan data korban ke posko penanggulangan bencana.

Dominggus mengatakan, pemerintah masih menunggu pengumuman dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika apakah pengungsi sudah aman kembali ke rumah.

Di Jakarta, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan langsungnya ke lokasi gempa bumi di Manokwari, kerusakan yang ditimbulkan tak terlalu parah. Namun, tenaga ahli dari Departemen PU akan segera dikirim. ”Menurut pandangan kami, kerusakan tidak terlalu parah,” ujar Djoko seusai memberikan laporan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Kami yang dimaksud Djoko adalah dirinya bersama Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma’arif. (ICH/REN/INU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com