Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami di Manokwari Terdeteksi

Kompas.com - 07/01/2009, 07:57 WIB

JAKARTA, RABU — Dua gempa tektonik berkekuatan di atas M 7 atau 7 skala Richter di utara Kepala Burung Papua, Minggu (4/1), berdasarkan rekaman Stasiun Pasang Surut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional diketahui telah menimbulkan tsunami setinggi 80 sentimeter di Manokwari, 35 cm di Biak, dan 20 cm di Jayapura.

Parluhutan Manurung, Kepala Bidang Medan Gaya Berat dan Pasang Surut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Selasa (6/1), menjelaskan, gempa pertama (7,9 SR) pada pukul 19.43:51 UTC/GMT (04.43:51 WIT) menimbulkan tsunami dengan kecepatan sekitar 500 kilometer per jam. Manokwari berjarak 140 km dari pusat gempa terkena terjangan gelombang pasang 17 menit setelah gempa.

Gempa kedua (7,6 SR) pada 7.33:40 WIT pusat gempanya lebih dekat ke Manokwari, 77 km. ”Gelombang kedua datang 15 menit berikutnya disusul gelombang ketiga sekitar interval waktu yang sama. Ini bukan gelombang tertinggi sepanjang periode gempa susulan,” ujarnya. Setelah gempa kedua, datang gelombang yang lebih besar setinggi 0,80 meter pada pukul 8.32 WIT, 60 menit setelah gempa kedua terjadi.

Stasiun Pasang Surut Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua, lebih dari 800 km dari pusat gempa, mencatat tsunami 0,20 m. Tsunami ini pertama mencapai pantai Jayapura 95 menit setelah gempa pertama dengan kecepatan 500 km per jam.

Di Pulau Biak, sekitar 300 km dari pusat gempa, tsunami tiba 42 menit setelah gempa pertama dengan tinggi 0,35 m. Kecepatannya sekitar 430 km per jam.

Tsunami, menurut pakar tsunami dari ITB, Hamzah Latief, juga dilaporkan PARI (Port and Airport Research Institute) Jepang. Tinggi tsunami sekitar 15 cm dari tinggi alat pemantau pasang surut (tide gauge) di Pulau Chichizima, pulau paling selatan di Jepang yang berjarak ribuan km dari utara Papua.

Tsunami di Papua

Menurut Parluhutan, tinggi gelombang dan kecepatan penjalaran tsunami tergantung jarak dari pusat gempa dan kedalaman laut. Laut berkedalaman 4.500 m kecepatan tsunaminya bisa mencapai 700 km per jam, tetapi tinggi gelombangnya rendah seperti riak air. Namun ketika mencapai perairan dangkal, kecepatannya akan berkurang drastis dan bisa sangat membahayakan karena gelombang berubah seperti tembok air yang siap tumpah ke pantai.

”Fenomena ini ibarat mobil kencang yang direm mendadak menjelang gerbang tol,” kata Parluhutan.

Saat ini pemantauan tsunami di kawasan timur laut Indonesia dilakukan di stasiun pengamatan pasang surut di tiga pelabuhan, yaitu Manokwari, Biak, dan Jayapura.

”Data belum real time karena masih menggunakan komunikasi data GSM,” ungkap Parluhutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com