Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animator Lokal Bikin Animasi Stop Motion Pertama untuk Yupi

Kompas.com - 08/04/2009, 09:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah lihat iklan permen kenyal (gummy candy) Yupi di televisi? Itu loh tebak-tebakan antara beberapa anak tentang hewan dua huruf, yang ternyata jawabannya adalah UdanG? Atau iklan lain yang bertema Buaya Darat? Lucu dan menggemaskan bukan?

Ada cerita menarik di balik iklan Yupi yang mengusung tema "kenyalnya bikin hepi" tersebut. Kedua iklan yang masing-masing berdurasi 30 detik itu dibuat dengan teknik stop motion, bukan animasi digital 3D. Dan untuk iklan TV, ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Padahal jika dibandingkan animasi 3D, teknik stop motion ini lebih kuno, juga lebih mahal biayanya. Lalu mengapa produsen Yupi memilih teknik kuno tersebut untuk mengangkat produk permen kenyal barunya? Ternyata karena hasilnya lebih menarik, lebih ekspresif.

“Dengan teknik animasi, warna-warna Yupi tidak menonjol. Dengan stop motion, teksturnya lebih mengilap, yang tidak bisa didapat dengan (animasi) 3D. Apalagi variasi produk Yupi ada tiga, transparan, bersalut gula. Ini tekstur setiap jenisnya bisa terlihat,“ urai Yenny Siswanto (Account Director, Celcius Creative Communications). Yenny menjelaskan, keunggulan Yupi terletak pada aneka bentuk yang indah dan warna alami sehingga akan lebih indah jika produk Yupi sendiri yang dijadikan tokoh iklan.

“Dengan teknik stop motion, kita dapat merasakan dan menghidupkan karakter secara handmade. Semua karakter, seperti buaya, gigi, bibir, anjing laut, nanas, cacing, dibuat seperti hidup, termasuk gambar pohon dan rumah yang menjadi setting utamanya,” tambah Yenny.

Apa sih yang dimaksud dengan animasi stop motion? Ini pada dasarnya adalah teknik di mana obyek—boneka, model, atau gambar—digerakkan dengan tangan animator dengan cara memindahkan posisinya secara perlahan-lahan. Setiap gerakan itu kemudian direkam dengan kamera foto. Berikutnya, hasil foto disusun berurutan untuk mendapatkan efek bergerak dan hidup. Ini mirip teknik animasi klasik berbasis gambar.

“Gerakan dibuat dengan tangan, bukan animasi. Di-shoot tidak pakai film, tetapi pakai still digital camera. 25 frame untuk satu gerakan. (Ini) Karena mau dibuat frame per frame, yang jumlahnya ribuan, agar bisa disusun satu-satu. Kesulitannya, (permen) yang transparan. Harus kelihatan (teksturnya). Kalau pakai clay (tanah liat) tidak terlihat,“ cerita Ary Ong yang menghabiskan waktu 3 hari untuk shooting dan sekitar satu minggu untuk proses pascaproduksi.

“Ada tokoh Yupi yang dibuat dalam ukuran sesungguhnya, tetapi ada juga yang diperbesar. Dibuat layer per layer, “ kata Ary. “Pengambilan adegan (anak-anak) pakai HD (high definition). Untuk produk stop motion, pakai still camera, SLR. Online-nya pakai Flame,” tambahnya. “Originalitas stop motion itu menantang. Kalau animasi biasa, saja, buat modeling, dan lamanya cuma di rendering,” katanya lagi.

Menurut Juliwati Husman (Sales & Marketing Director, PT Yup Indo Jelly Gum), penayangan iklan Yupi dengan teknik stop motion di berbagai TV itu sudah membuahkan hasil. “Di minggu ketiga, ada peningkatan penjualan. Lumayan, di atas ekspektasi. Mungkin karena sudah lama tidak ada iklan (Yupi), maka peningkatannya langsung terlihat,” cerita Juliwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com