Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Hasil Laboratorium Hak Pasien

Kompas.com - 08/06/2009, 11:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari dituding melakukan pencemaran nama baik terhadap Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang dan dua dokternya karena menulis e-mail kepada sejumlah orang yang berisi keluhannya terhadap rumah sakit itu. Prita mempertanyakan hasil pemeriksaan laboratorium yang pertama terkait jumlah sel darah merahnya (trombosit).

Pemeriksaan trombosit pertama, jumlah trombosit Prita berkisar 27.000. Namun, pihak RS tidak bersedia memberikan hasil tersebut karena pemeriksaan pertama itu tidak valid. Menurut pihak RS, hasil tervalid ada pada pemeriksaan kedua dengan jumlah trombosit 181.000.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pasien memang sudah seharusnya mendapatkan hasil rekam medik yang paling valid. Namun, pasien juga berhak mendapatkan seluruh hasil rekam medik meski itu tidak valid. "Itu adalah hak pasien," ujar Wakil Ketua Umum I Pengurus Besar IDI Prijo Sidipratomo saat konferensi pers di Sekretariat IDI, Jakarta, Senin (8/6).

"Namun, biasanya pasien mendapatkan hasil paling valid. Saat kita bertugas, dokter biasa telepon untuk mengecek hasil laboratorium. Tapi dokter juga harus alert. Dokter harus kritis hasil itu masuk logika atau tidak," jelasnya.

Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga dan Public Relation IDI Hasnah Siregar menuturkan, dokter tak perlu takut jika hasil diagnosis atau pemeriksaan laboratoriumnya salah. Dokter, lanjutnya, harus berterus terang kepada pasien.

"RS secanggih itu, harusnya melakukan penilaian ulang dengan mengajak duduk bersama pasien dan keluarganya. Di rumah sakit itu kan ada komite medik. Seharusnya semua turun, ajak pasien dan keluarga. Pasien itu ingin kita jujur," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com