Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ponsel Android "Indie"

Kompas.com - 03/03/2010, 18:36 WIB

KOMPAS.com - Sejak November lalu, sebuah brand lokal merilis ponsel berbasis Android dengan nama IMO S900. Ponsel ini dijual Rp 2 jutaan dan diperkirakan setelah terjangan ponsel-ponsel Android melanda, ponsel ini bisa turun harga hingga Rp 1 jutaan.

Mengapa IMO berani membanderol harga sedemikian murah untuk ponsel cerdas full touchscreen itu? ”Jawabannya adalah karena sifat sistem operasi Android yang menjadi kode terbuka alias open source. Android ini 100 persen gratis,” kata Saiful Quddus, Technical and Developer PT Konten Indomedia Pratama yang mengurusi distribusi IMO.

Wah, berarti semua pihak, baik perseorangan maupun perusahaan, bebas menggunakan sistem operasi itu untuk membangun produk ponsel? Ya!

Jadi, jika Anda sebagai pribadi tertarik dengan eksperimentasi rancangan ponsel, Anda pun bisa membangun brand ponsel Android jika punya akses ke manufaktur hardware. IMO adalah salah satu brand kreatif yang memanfaatkan peluang ini.

OHD vs GMS

Di dunia ini ada dua jenis distribusi sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mobile Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Untuk IMO, software yang dipilih adalah tipe OHD. Dalam istilah populer, mungkin bisa dianggap sebagai ponsel Android indie, yaitu ponsel dengan sistem operasi Android dasar tanpa support resmi dari Google. Sistem ini benar-benar gratis.

Support resmi bisa diwujudkan sebagai layanan dukungan dari Google, misalnya dalam membuka akses langsung ke server Google untuk layanan produk-produk Google, seperti Google Maps dan Google Market. Tipe OHD ini tak membolehkan ponsel OHD untuk terkoneksi ke Google Market.

Memang, Google Market sangat berarti bagi pengguna Android. Di dalam Google Market tersedia ribuan aplikasi gratis dan berbayar yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kecerdasan ponsel Android.

Walau OHD tak mendapat akses ke Google Market, kini sudah berkembang market-market indie yang menyediakan ribuan aplikasi serupa, seperti slideme.org. ”Karena Android ini lahir dari tradisi open source, saya yakin akan banyak aplikasi-aplikasi bebas yang bisa diundah di ponsel OHD,” kata Saiful.

Kabar gembiranya, serbuan ponsel Android yang diluncurkan sekarang ini sudah mendapat lisensi dari Google alias GMS sudah dibuka untuk Indonesia. Sebuah penantian dari para pencinta Android yang sudah lama ditunggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com