Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhtar Badshah: Teknologi Informasi untuk Semua Lapisan Masyarakat

Kompas.com - 22/03/2010, 08:17 WIB

KOMPAS.com - Teknologi informasi bukan lagi barang eksklusif masyarakat kelas atas di perkotaan. Penetrasi teknologi informasi pun mulai diarahkan memasuki lapisan masyarakat kelas menengah dan bawah hingga ke pelosok pedesaan. Pemerataan akses teknologi informasi menjadi hal mutlak untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Namun, ketersediaan akses terhadap teknologi informasi saja tidak cukup karena tidak semua orang khususnya masyarakat yang baru mengenal teknologi informasi untuk pertama kali langsung merasa perlu sesuai kebutuhannya. Pendampingan yang erat terhadap pemanfaatan teknologi merupakan faktor penting.

Demikian salah satu topik pemaparan Akhtar Badshah, Senior Director Global Community Affairs Microsoft dalam pemaparannya dalam CSR Summit 2010 yang diselenggarakan Universitas Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kamis (11/3/2010) lalu. Akhtar secara khusus juga datang ke Indonesia untuk melihat langsung hasil inisiatif program sosialnya Microsoft Unlimited Potential (UP) di Indonesia.

Berikut petikan wawancara Kompas.com dengan Akhtar Badshah di sela-sela kunjungannya ke Indonesia.

Teknologi Microsoft sudah banyak digunakan orang. Lantas buat apa membuat CSR yang menghadirkan teknologi yang sama di tengah-tengah masyarakat?

Teknologi hanya alat. Tujuan kami dengan program ini adalah membawa teknologi agar masyarakat bisa menggunakan untuk mendukung cita-citanya dengan menggali potensi yang dimiliki.

Siapa saja yang menjadi sasarannya?

Orang punya banyak level berbeda dalam menggunakan teknologi dan banyak spektrum. Kami ingin teknologi bisa dimanfaatkan di semua lapisan masyarakat. Misalnya warga di pedesaan yang baru pertama kali menggunakan teknologi, mereka kami sasar. Kami juga menyasar mahasiswa agar mereka bisa mengembangkan teknologi. Kami juga menyasar entrepreneur agar dapat menggunakan teknologi untuk mendukung bisnisnya. Intinya potensi penggunaan teknologi meningkat di setiap level.

Apa ada komunitas masyarakat tertentu yang mendapat prioritas khusus?

Ada 4 kelompok yang kami utamakan. Pertama para pekerja migran dengan menghadirkan teknologi untuk meningkatkan ketrampilannya. Kelompok kedua petani dengan mendirikan Community Training Center (CTC) yang banyak tidak hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk anak-anak dan wanita di sekitarnya. Ketiga, penyandang cacat fisik agar teknologi bisa membantu pekerjaannya. Keempat, wanita agar lebih atraktif karena merekalah bagian penting dari keluarga, seperti anak-anak belajar dari ibunya.

Program apa yang dijalankan dan bagaimana targetnya?

Ada tiga target utama yang kami sasar. Pertama, mentransformasi pendidikan melalui pelatihan bagi para guru, penggunaan teknologi di kelas, dan penguatan institusi pendidikan. Kedua, mendorong inovasi lokal. Dan ketiga menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Apakah semua program tersebut juga dilakukan di Indonesia?

Kami punya semua proyek tersebut di Indonesia. Masing-masing melalui program yang disebut Partners in Learning di mana telah mejangkau 8 juta siswa di seluruh Indonesia. Kami juga sudah mendirikan 4 pusat inovasi software dengan menggandeng beberapa universitas di Indonesia. Bagi para enterpreneur kami juga menyediakan paket software pengembangan secara gratis untuk mendukung usahanya. Dengan program-program tersebut, kami ingin menjadikan teknologi perubahan positif di dunia.

Sejak kapan program ini dijalankan dan bagaimana hasilnya sejauh ini?

Sejauh ini, kami sudah mendirikan 40.000 pusat teknologi, bekerja sama dengan lebih dari 1000 LSM, dan menjangkau 120 juta orang sejak program tersebut dimulai tahun 2003. Untuk di Indonesia, 14,5 juta orang telah dijangkau dengan total dana yang dikeluarkan lebih dari 5 juta dollar AS. Sejak 2003 sampai sekarang, program ini juga sudah menghasilkan 10.000 orang dengan sertifikasi siap kerja dan menjalin kerja sama dengan 4.000 mitra.

Sebegitu pentingkah LSM sehingga harus bekerja sama dengan mereka untuk menjangkau target masyarakat?

Tentu saja. LSM sangat penting bagi kami karena mereka yang tahu komunitas, mereka yang berkecimpung di dalam komunitas, mereka yang membawa pesan dari komunitas. Maka, kami harus mendukungnya. Microsoft hanya datang membawa teknologi, tapi mereka yang menerapkannya di tengah masyarakat.

Kami juga mengembangkan jejaring LSM. Saat ini sudah terselenggara NGO Connection Day yang menguatkan kerja sama pembangunan kapasitas dan akses ke teknologi. Acara ini akan dilakukan di 30. Sejauh ini sudah 140 LSM tergabung di 14 negara sejak 2005. Microsoft juga memiliki program kepedulian karyawan yaitu 3 hari kerja sosial dalam satu tahun. Sejak 1983 Microsoft dfan karyawannya telah mengeluarkan 3,4 miliar dollar AS dalam bentuk tunai, layanan, dan software untuk mendukung kegiatan LSM di seluruh dunia. Jadi, ini memang sudah DNA kami.

Bagaimana Anda menjamin bahwa program yang dicanangkan bisa berkesinambungan?

Kami tidak akan terus berinvestasi di sebuah proyek. Pasti ada batas waktunya. Namun, kami akan memastikan program tersebut bisa terus berjalan. Saya yakin jika program sukses akan bisa terus berlanjut. Pendekatannya adalah membawa nilai tambah. Tanpa membawa nilai tambah tidak ada tujuan yang pasti untuk masyarakat. Penting bagi kami membawa nilai ke masyarakat karena teknologi bisa bermanfaat mendukung kreativitas dan inovasi. Teknologi bukan jawaban, tapi hanya alat saja. Kami tidak memberi jawaban, tapi sarana agar mereka bisa menemukan solusi sendiri sesuai kebutuhan. Kami tidak membawa uang, tapi mekanisme untuk tumbuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Software
Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Internet
Daftar Fitur AI Baru yang Akan Hadir di Android

Daftar Fitur AI Baru yang Akan Hadir di Android

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com