Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video Porno

Kepala Sekolah Diminta Razia Video Porno

Kompas.com - 11/06/2010, 18:25 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh memerintahkan kepala sekolah aktif melakukan razia telepon genggam, laptop, dan peralatan elektronik lain milik siswa untuk mengantisipasi penyebaran video mesum para pesohor.

"Saya sudah minta para kepala sekolah untuk melakukan sidak atau razia terhadap peralatan elektronik milik siswa, tapi hal itu harus dilakukan insidental, tidak terjadwal, dan sering," kata Mendiknas di Surabaya, Jumat (11/6/2010).

Ia mengemukakan hal itu setelah menghadiri upacara pelantikan dan sumpah jabatan Rektor Unair Prof Dr Fasich Apt yang dipimpin Mensesneg Sudi Silalahi sebagai Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) di kampus setempat.

Menurut Mendiknas yang juga mantan Menkominfo itu, razia itu bukan untuk melawan hak pribadi siswa karena jika sesuatu yang milik pribadi tapi isinya disebarluaskan, hak pribadi itu sudah menjadi hak publik.

"Prinsipnya, kami sedang menggalakkan pendidikan dan pembangunan karakter, tapi tiba-tiba ada yang merusak melalui penyebaran video mesum. Karena itu, kami mengajak siapa pun untuk tidak terlibat atau melibatkan diri dalam pornografi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mohammad Nuh mengkritik media massa yang tidak selektif dalam menampilkan tayangan tentang video mesum itu. "Bukan berarti media massa tidak boleh memberitakan kasus para artis itu, tapi ekspose gambarnya jangan apa adanya, kemudian tonjolkan juga pesan tentang bahaya melakukan perbuatan mesum seperti itu, misalnya ancaman HIV/AIDS," katanya.

Mantan Menkominfo itu menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk menjerat media massa yang menyebarluaskan gambar mesum itu dengan UU ITE dan UU Pornografi. 

"Semuanya sudah diatur dalam UU ITE dan UU Pornografi secara lengkap. Karena itu, kalau media massa tidak hati-hati, akan kena juga sebagai penyebar," katanya. Namun, Nuh berharap masyarakat tidak menunggu UU ITE untuk menangkap semua pelaku pornografi karena hal itu akan menghabiskan waktu.

"Saya kira, langkah paling efektif adalah per orang atau per keluarga. Karena itu, masing-masing individu atau keluarga untuk mengingatkan sesama tentang bahaya mesum," katanya.

Ditanya kemungkinan laman porno itu diblokade secara teknologi, Menteri yang juga guru besar elektronika itu mengatakan, hal itu dapat saja dilakukan, tetapi praktiknya tidak sederhana.

"Jaringan komputer mudah dikontrol bila terhubung, tapi bila di dalam handphone atau dalam komputer orang lain yang tidak terhubung, akan sulit. Itu belum termasuk bila alamat laman yang diduga porno itu diubah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com