Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Connect Now

Obsesi Perempuan: Anak Sukses dalam Pendidikan

Kompas.com - 05/12/2010, 14:41 WIB

Meskipun masih menimbulkan pro dan kontra, sebagian perempuan di kota besar Indonesia (dan mungkin sebagian dari mereka pernah tinggal di luar negeri) sudah mulai luntur tingkat kepercayaannya terhadap institusi pendidikan formal di luar rumah.

Mereka mulai melirik potensi homeschooling bagi pengembangan kognitif dan emosi anak-anak mereka. Selain kurikulum bisa diatur sendiri sesuai kebutuhan, orang tua juga bisa secara langsung melakukan pengawasan dan memastikan bahwa si anak tidak bosan dengan aktivitas mencari ilmu yang mereka lakukan setiap hari di rumah. Kelas sudah bukan lagi merupakan bangunan dengan segala peraturan yang ketat. Kelas dimaknai lebih fleksibel sebagai suatu ruang yang tidak dibatasi oleh waktu dan si anak memiliki kebebasan mengatur dirinya sendiri.

Kegiatan homeschooling bagi perempuan dengan kesibukan tinggi di sektor publik dianggap sebagai alternatif cara mendidik anak-anak mereka secara efektif. Cara ini juga bermanfaat untuk mendidik anak-anak yang hanya berminat pada bidang keterampilan tertentu, atau anak-anak yang kurang berhasil dalam proses sosialisasinya sehingga ia memilih untuk belajar sendiri daripada belajar secara formal dengan teman-teman sebaya mereka seperti di sekolah.

Homeschooling
merupakan proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif, Tujuannya adalah agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.

Ada beberapa alasan mengapa para perempuan di kota besar Indonesia lebih memilih cara ini dibanding pendidikan formal di luar rumah. Melalui homeschooling jugalah pendidikan moral atau keagamaan bisa tersosialisasi lebih baik, lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu.

Perempuan secara kodrat diberikan kekuatan, yakni kemampuan pengendalian diri, kekuatan emosi, kepekaan sosial, komunikasi psikologis yang tidak terlalu menonjolkan logika. Perempuan bersedia lebih sabar dibanding laki-laki dalam menangani anak. Mereka mampu memberikan perhatian yang cermat terhadap kebutuhan anak-anak sekaligus dengan kepekaannya mampu menjadi benteng bagi keluarga. Bagi perempuan, tidak ada hal yang lebih membahagiakan dan membanggakan dibanding melihat anak-anak mereka tumbuh dan sukses dalam pendidikan.

“We may have thought our happiness had to be put on hold, but we still want it for our children. We try to pick the best preschool, feed them the healthiest food, arrange play dates and pretty much do everything we can to make sure they have all those things that happiness brings. But what if we're missing the point? What if there is a more direct route to assure our child's success and happiness in life? There is, and that's your own happiness,” demikian kesimpulan yang banyak dilontarkan oleh psikolog mengenai sumber kebahagiaan bagi perempuan.

-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1300 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 38 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com