Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
MITIGASI BENCANA

Sekolah Aman dari Gempa Masih Minim

Kompas.com - 21/12/2010, 05:02 WIB

Jakarta, Kompas - Kerusakan sekolah akibat bencana alam di Indonesia yang terdata sejak tsunami Aceh pada 2004 hingga saat ini mencapai 30-90 persen dari kerusakan bangunan sektor lain, seperti kesehatan, agama, dan budaya.

Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sekolah di provinsi risiko gempa tinggi. Sebagian besar sekolah dari jenjang SD hingga sekolah menengah terdata berada di daerah rawan bencana.

Kesiagaan sekolah menghadapi bencana tidak bisa lagi ditawar-tawar. Hal itu bukan hanya untuk menyelamatkan siswa dan guru serta infrastruktur sekolah. Di sisi lain, yang terpenting juga untuk tetap memberikan kesempatan belajar kepada anak.

Kondisi tersebut terungkap dalam Konferensi Nasional Sekolah Aman yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Plan Indonesia, serta Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) di Jakarta, Senin (20/12). Sekolah Aman merupakan bagian dari kampanye global salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengampanyekan satu juta sekolah dan rumah sakit aman di dunia.

Iwan Gunawan, perwakilan dari Bank Dunia, mengatakan, jumlah sekolah Indonesia termasuk empat yang terbesar di dunia. Karena itu, sekolah juga mesti diantisipasi untuk memiliki kesiagaan bencana, baik dari struktur bangunan sekolah maupun manajemen kesiagaan sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana.

Apalagi dari pendataan mulai dari tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, banjir Jabodetabek, gempa Bengkulu, gempa Jawa Barat, gempa Sumatera Barat, hingga letusan Gunung Merapi, persentase kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan terbilang tinggi. ”Perlu kajian cepat sekolah-sekolah yang berisiko tinggi terkena bencana,” kata Iwan.

Berdasarkan data sekolah tahun 2008/2009, misalnya, dari 144.507 SD, sebanyak 109.401 sekolah berada di provinsi risiko gempa tinggi. Di SLB, sebanyak 1.147 sekolah dari total 1.455 sekolah, SMP sebanyak 18.855 sekolah dari total sekolah 26.277 sekolah, sedangkan sekolah menengah sebanyak 7.237 sekolah dari total 10.239 sekolah yang berisiko tinggi.

Korban anak sekolah

Ardito M Kodijat, Disaster Risk Reduction Coordinator UNESCO Office Jakarta, mengatakan, di Indonesia memang tidak banyak anak sekolah yang menjadi korban saat berada di sekolah. Hal itu, antara lain karena berbagai bencana terjadi umumnya di luar jam sekolah.

”Anak-anak di sekolah merupakan kelompok yang rentan menjadi korban jika lingkungan sekolah tidak aman. Kalau kita tidak menyiapkan sekolah, itu hanya akan jadi bom waktu di Indonesia,” kata Ardito.

Pada kejadian tsunami di Aceh tahun 2004, misalnya, tercatat 750 sekolah hancur. Gempa bumi di Yogyakarta pada 2006 menghancurkan 2.900 sekolah, gempa bumi di Padang 2009 merusak 241 sekolah dan 60 siswa tewas di Mentawai, serta bencana di Mentawai menyebabkan 7 sekolah hancur. (ELN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com