Sriwijaya Air Luncurkan Buku Braille

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Sriwijaya Air meluncurkan buku dengan huruf Braille untuk penyandang tuna netra yang berpergian menggunakan pesawat terbang. Selama ini, para tuna netra selalui kesulitan "membunuh waktu" saat menaiki pesawat.            

Demikian dikatakan Agus Soedjono, Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Air, Senin (1/8/2011) di Jakarta.

"Peluncuran buku dilakukan Senin ini di kantor Kementerian Perhubungan, tapi kami tak berhenti di sini. Bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra, kami juga akan melatih pramugari untuk lebih baik lagi melayani tuna netra," kata dia.            

Yayasan Mitra Netra adalah organisasi nirlaba yang memusatkan programnya pada upaya meningkatkan kualitas dan partisipasi tunanetra di bidang pendidikan dan lapangan kerja. Didirikan di Jakarta tanggal 14 Mei 1991, dan kini berkantor di jalan Gunung Balong II nomor 58, Lebak Bulus III Jakarta Selatan.            

Dikatakan Agus, selama ini ternyata pramugari Sriwijaya Air tidak tepat dalam membantu para penyandang tuna netra. "Cara menggandeng tuna netra pun tidak tepat. Nah, itu yang akan dilatih," kata dia.              

Wakil Menteri Perhubungan Susantono, saat dihubungi Senin siang menyambut baik langkah Sriwijaya. "Memang, sering ada keluhan dari penyandang tuna netra. Katakanlah terbang ke Medan selama dua jam dari Jakarta, tak ada yang dapat dikerjakan karena toh mereka tak bisa menonton film," kata dia.

Di Amerika, sebenarnya sudah jamak buku-buku dengan huruf Braille. Seperti halnya, disediakan di tiap pesawat maskapai Continental. Umumnya buku itu berisi berbagai informasi penerbangan. Juga ada buku dengan huruf-huruf besar untuk penderita mata "low vision".