Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

London Pun Mirip Jakarta 1998

Kompas.com - 11/08/2011, 21:41 WIB

Menurut Ni Dewi, demikian Sri Dewi biasa disapa, beberapa anak remaja sudah mulai melakukan aksi menyerang tempat tempat ibadah.

Memang ada kekhawatir karena ada kabar teman di Brum sebutan Birmingham yang pada mau kabur ke bandara, tetapi sebenarnya kondisi juga biasa saja, kerusuhan terjadi di pusat kota dengan target ribut sama polisi sambil menjarah toko-toko dan barang mahal.

Miko mengakui sejauh ini London sudah lebih terkontrol dan berharap lebih aman untuk hari-hari mendatang dan kita perlu hati-hati lihat dan membaca serta mendengarkan berita. "Kerusuhan ini cenderung terlokalisir bukan sporadis dan model bumi hangus seperti jaman refromasi 98 di Jakarta dan Solo dulu, dan lokasi kerusuhan sebenarnya sudah menjadi langganan kerusuhan sejak 30 tahun lalu meski bentuk dan targetnya berbeda-beda."

Sementara itu di Colchester, menurut Hakimul Ikhwan yang tengah menuntut ilmu di Department of Sociology pada the University of Essex, UK, sejauh ini masih aman, diakuinya memang kemarin malam saya sempat lihat berita ada Sainsbury (supermarket) di Essex ada yg dibakar, hanya saja kurang jelas di daerah Essex bagian mana. Colchester salah satu wilayah bagian dari Essex.

Menurut Hakim, demikian suami Lia dan ayah Neja itu, wajar kalau rusuh London jadi berita besar dunia, karena London memang merupakan salah satu kota besar di dunia yang berada di ujung bulatan bola dunia.

Harusnya kan sebagai salah satu polisi dunia, kenapa polisi London tidak dapat mengamankan area terbatas seluas London, kalau mengamankan London aja tidak bisa, koq bernafsu mengamankan Irak, Afghanistan, dan bahkan menyebut diri mau jadi polisi dunia.

Hakim mengharapkan Pemerintah Inggris dapat segera mengontrol keadaan dan menjamin keamanan. Kalau melihat titik lokasi kerusuhan, sebenarnya relatif terkonsentrasi di titik-titik tertentu dan menjadi tidak terjadi secara masif di seluruh wilayah London.

Sementara itu Ardhy Brookman Sitorus, yang lama menetap di daerah Victoria London mengakui bahwa seharusnya bagi para pembuat onar ditangkap dan dijatuhi hukuman dan apabila mereka itu kaum imigran harusnya dideportasi.

Menurut Ardhy, yang memiliki usaha katering makanan Padang, London dan Inggris merupakan kota dan negara dengan toleransinya yang sangat tinggi dan seharusnya kerusuhan tidak perlu terjadi.

Ardhy yang menulis surat terbuka kepada Pemerintah Inggris mengenai pandangannya dan imbauannya agar pemerintah menindak para perusuh dan menangkap serta memenjarakan. Surat terbuka Ardhy yang dikirimkan ke melalui Home Office, kementerian dalam negeri mendapatkan sebanyak 152 komentar dari ITV News dan BBC London.

Sekalipun kerusuhan memang terjadi di London Utara, Selatan, Barat, dan Timur jika Essex termasuk karena tidak jauh dari London dan terjadi di titik-titik tertentu dan oleh `sekelompok terorganisir`, kerusuhan tersebut difahaminya relatif bukan ekspresi brutalisme (anarkhisme) massa seperti yang pernah dialami di Jakarta, Solo, Jogja periode 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com