Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pencurian Pulsa

Ingin Tahu, Kena "Sedot Pulsa"

Kompas.com - 05/10/2011, 10:43 WIB

Dia mengatakan, penyedia konten palsu pasti tidak memiliki sistem billing untuk memotong pulsa pelanggan. ”Jadi, kalau di XL, tak mungkin terjadi pemotongan pulsa pelanggan oleh penyedia konten palsu,” ujar dia.

Ia menambahkan, lebih masuk akal jika nomor empat angka itu dimanfaatkan untuk penipuan karena pengguna telepon percaya, sms itu resmi. Misalnya, untuk meminta setoran dana.

Transfer pulsa

Penipuan jenis lain adalah ketika pengguna telepon digiring untuk melakukan aktivitas yang sebenarnya mentransfer pulsa antartelepon.

”Permintaan” pulsa bisa dengan jelas dideteksi jika berupa sms berbunyi ”Papa minta pulsa ..bla..bla..bla” atau ”mama minta pulsa..bla..bla..bla”. Modus penipuan bukan transfer pulsa, tetapi karena pengguna telepon panik,” kata Gunaris.

Rasa panik bisa dipicu dengan isi sms menginformasikan, kerabat kita sedang dalam kesulitan, misalnya di kantor polisi, di rumah sakit, atau mengalami kecelakaan.

Kasus lain, sms yang sebenarnya adalah transfer pulsa tersamar. Atau ”Anda mendapat tiga pesan suara dari nomor 083139232459. Untuk mendengarkan silakan telepon *886* 10000*083139232459#l alu tekan OK/YES Terima kasih.”

General Manager mCommerce Mobile Data Services PT XL Axiata, Tbk, Thomas Aquines Syahreza Jenie mengatakan, XL berupaya mencegah pelanggan terjebak konten dengan tarif premium.

Caranya, dengan muatan SMS promo atau wording lebih tegas. Jika semula harga tidak jelas, harga dituliskan dengan tegas. Kemudian, ada pertanyaan-pertanyaan yang memastikan, pengguna telepon memang mau berlangganan.

Operator XL juga menyiapkan fasilitas pengecekan melalui USSD Menu Browser (UMB). Caranya, ketik *123*572# lalu tekan tanda telepon. ”Pelanggan dapat mengecek apakah dia terdaftar di layanan tertentu,” kata Thomas.

Dengan mengakses UMB, dapat dicek status RBT, layanan Xpressive SMS, dan cek layanan SMS. ”Ketika ada layanan yang tidak dikehendaki, bisa unreg, ada petunjuknya. Semudah itu,” kata Nadira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com