Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Selipkan "Kode Pelacak" di Apple Safari?

Kompas.com - 18/02/2012, 19:10 WIB

KOMPAS.com - Google dan tiga perusahan periklanan dituduh melanggar pengaturan privasi dalam aplikasi peramban web (browser) Apple, Safari guna menelusuri kebiasaan selancar di komputer dan iPhone.

"Aplikasi browser Safari secara baku terkonfigurasi untuk memblok "cookies" pihak ketiga. Kami mengidentifikasi empat perusahaan periklanan yang menempatkan "cookies" yang terlacak di Safari. Google dan Vibrant Media secara sengaja melanggar fitur privasi Safari," kata seorang mahasiswa Universitas Stanford, dalam sebuah posting blog yang dirilis pada Jumat (17/2/2012).

Kode pelacakan (cookies) tersebut dikonfirmasi oleh penyelia teknis Jurnal Wall Street. Dari 100 laman internet populer, ditemukan 22 laman yang mengandung iklan dalam sebuah komputer yang dipasangi kode pelacak oleh Google. Sebanyak 23 iklan juga terpasang sebagai kode di iPhone.

Menurut riset itu, Google dan perusahaan lainnya telah mengeksploitasi celah dalam pengaturan privasi browser Safari, yang secara standar memblok pelacakan, tetapi membuat pengecualian jika seorang pengguna berinteraksi dengan laman tersebut, misalnya dengan mengisi formulir tertentu.

"Jadi Google menambahkan kode dalam beberapa iklannya, sehingga Safari mengira seorang pengguna sedang mengirimkan 'form tak terlihat' kepada Google. Safari kemudian akan membiarkan Google menempatkan "cookie" di ponsel atau komputer itu," kata laporan Jurnal Wall Street.

Laporan itu mengatakan file kecil yang disebut "cookie" itu biasanya tidak berfungsi setelah 12 hingga 24 jam, namun terkadang dapat berfungsi untuk penelusuran lebih lanjut terhadap para pengguna Safari, karena Safari membolehkan sejumlah perusahaan untuk menambahkan lebih banyak "cookies" dalam sebuah komputer ketika satu "cookie" telah terpasang.

Google menonaktifkan kode itu setelah dihubungi oleh Jurnal Wall Street, kata harian itu. Raksasa pencari itu juga menghilangkan beberapa instruksi kepada pengguna Safari dalam salah satu laman internet mereka, yang dikatakan para pengguna dapat melakukan pengaturan privasi lewat Safari jika ingin mencegah pelacakan privasi oleh Google.

"Jurnal itu salah membaca situasi yang terjadi. Kami biasa menggunakan Safari untuk menyediakan fitur yang diaktifkan para pengguna Google. Penting sekali untuk menegaskan bahwa "cookies" iklan itu tidak mengumpulkan informasi pribadi," kata Google dalam sebuah pernyataan.

Tiga perusahaan periklanan online lain yang juga dituduh menggunakan kode serupa adalah Vibrant Media, WPP`s Media Innovation Group, dan Gannet`s PointRoll.

Kelompok pemantau konsumen meminta Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) untuk menyelidiki apakah Google melanggar kesepakatan dengan FTC sebelumnya tentang pembajakan dengan menempatkan "cookies" pelacak yang menghindar dari pengaturan privasi di aplikasi perambah Safari.

Masih pada saat yang sama, Microsoft mengecam Google terkait praktik itu, dengan mengatakan hal itu bukan yang pertama dilakukan Google. Dalam sebuah posting blog berjudul "Merambah tanpa harus terambah", Microsoft mempromosikan aplikasi Internet Explorer 9, dengan menyorot proteksi privasi yang terkuat dalam industri internet.

Google tengah mendapat sorotan terkait pelanggaran hak privasi penggunanya. Akhir bulan lalu, Google mengumumkan untuk menulis ulang kebijakan privasi mereka, dengan mengonsolidasikan informasi pengguna di seluruh layanan mereka.

Langkah tersebut segera disambut kekhawatiran dan kekecewaan karena Google tidak menawarkan pilihan pembatasan privasi tertentu kepada penggunanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com