Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Pembicaraan Akan Gagal jika 'di Bawah Tekanan'

Kompas.com - 08/03/2012, 10:31 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Ketua Majelis (Parlemen) Iran, Ali Larijani, Rabu (7/3), mengatakan, pembicaraan nuklir di masa depan antara Iran dan negara besar dunia akan berakhir tanpa hasil jika Barat terus menekan Iran.

"Jika mereka (Barat) berusaha melanjutkan jalur tindakan masa lalu mereka dan berusaha memaksakan konsesi di bawah tekanan, perundingan takkan memberikan hasil," kata Larijani seperti dikutip Press TV. Ketua parlemen Iran itu juga menyampaikan bahwa Iran tak mengejar bom nuklir, kata laporan itu.

Enam negara besar dunia yang dulu terlibat dalam pembicaraan nuklir Iran telah menerima baik tawaran Iran untuk menghidupkan kembali perundingan setelah berbulan-bulan macet, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton. Ashton mengatakan, ia menerima surat pada Februari dari perunding nuklir Iran Saeed Jalili, yang mengatakan Teheran ingin membuka kembali perundingan dengan enam negara besar, tiga negara Uni Eropa yaitu Perancis, Inggris dan Jerman; ditambah China, Rusia dan Amerika Serikat.

"Kami berharap Iran sekarang akan memasuki proses mendasar dialog yang konstruktif yang akan menghasilkan kemajuan nyata dalam menyelesaikan keprihatinan lama masyarakat internasional tentang program nuklir," kata Ashton.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Amerika dan Eropa, Ali-Asghar Khaji, mendesak Barat agar pada pembicaraan nuklir babak selanjutnya hadir dengan lebih banyak gagasan, demikian laporan Press TV. "Kami harap pihak perunding Barat akan mendorong temuannya dalam pembicaraan mendatang," kata Khaji, Selasa (6/3), dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Swedia Frank Belfrage di Stockholm.

Upaya Barat untuk melakukan tekanan atas negara Iran melalui sanksi sepihak bertolak-belakang dengan prinsip utama hak asasi manusia, kata Khaji. Namun ia menambahkan, tindakan semacam itu takkan berdampak pada keinginan rakyat Iran untuk mewujudkan hak absolut mereka.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Liu Weimin, Rabu, mengatakan China menyambut baik kemajuan positif yang dibuat masyarakat internasional dalam penyelesaian masalah nuklir Iran. Liu mengatakan Perancis, Inggris, Jerman, China, Rusia dan AS baru-baru ini mencapai konsensus dengan Iran mengenai dilanjutkannya pembicaraan. Ia menambahkan, China sejak dulu mengupayakan penyelesaian damai bagi masalah nuklir Iran melalui dialog, dan telah melancarkan upaya positif guna mendorong dilanjutkannya pembicaraan.

"Kami akan bekerjasama dengan lima anggota lain tentang mekanisme enam negara untuk mendorong segera dilanjutkannya pembicaraan dengan Iran, mempertahankan kemajuan dialog dan menemukan cara yang layak, menyeluruh dan jangka panjang bagi penyelesaian masalah tersebut," kata Liu.

Namun Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe pada hari yang sama menyampaikan keraguan mengenai kesediaan Iran untuk merundingkan program nuklir kontroversialnya. "Saya agak ragu ... saya kira Iran terus bermuka-dua," kata Juppe kepada stasiun televisi lokal i-Tele.  "Itu sebabnya mengapa kami harus terus bersikap tegas mengenai sanksi, yang dalam pandangan saya adalah cara terbaik untuk mencegah pilihan militer yang akan memiliki konsekuensi yang tak bisa diramalkan," kata Juppe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com