Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Masih Konsisten dengan Tekanan Inflasi

Kompas.com - 08/03/2012, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen. Bank Indonesia menilai penahanan besaran suku bunga acuan ini masih konsisten dengan tekanan inflasi dari sisi fundamental.

Bukan hanya itu. Bank sentral menilai suku bunga acuan sebesar 5,75 persen masih kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari dampak penurunan kinerja perekonomian dunia. "Terhadap rencana kebijakan pemerintah terkait bahan bakar minyak (BBM), BI memperkirakan dampak pada inflasi bersifat temporer dan inflasi akan kembali menurun sesuai kondisi fundamental perekonomian," ungkap Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah, Kamis (8/3/2012).

Difi tak merinci berapa lama dampak kebijakan tersebut pada inflasi. Dia beralasan, pembahasan seputar kebijakan kenaikan harga BBM masih terus berjalan.

Untuk mengantisipasi dampak inflasi jangka pendek tersebut, BI akan mengambil langkah kebijakan melalui penguatan operasi moneter. Menurut Difi, penguatan operasi moneter ini bisa mengendalikan ekses likuiditas jangka pendek dengan tetap menjaga konsistensi kebijakan suku bunga dengan perkiraan makroekonomi ke depan.

Selanjutnya, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta berkoordinasi dengan pemerintah. Pembauran ini, lanjut Difi, melalui forum Tim Pengendalian Inflasi di tingkat pusat maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Meskipun inflasi pada 2012 dapat cenderung berada di atas sasaran karena dampak temporer jika kebijakan pemerintah di bidang BBM tersebut diambil, inflasi pada 2013 diyakini akan kembali berada di kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen," papar Difi.

Sekedar catatan, inflasi IHK pada Februari 2012 tercatat 3,56 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi Januari sebesar 3,65% (yoy). Penurunan inflasi IHK didorong deflasi bahan pangan seiring pasokan yang terjaga, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Di sisi lain, inflasi administered prices relatif stabil ejalan minimalnya dampak kenaikan cukai rokok awal tahun. BI meyakni inflasi akan kembali menurun sesuai kondisi fundamental perekonomian, setelah berakhirnya dampak temporer dari rencana kebijakan pemerintah tersebut. (Astri Karina Bangun/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com